Kamis, 17 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Halal bi Halal Bermula dari Tradisi Keluarga Menjadi Tradisi Instansi

Tradisi khas Nusantara, halal bi halal biasa dilakukan saat momen lebaran. Salah satunya ditandai dengan saling berjabat tangan.

Senin, 2 Mei 2022
A A
Ilustrasi berjabat tangan. Foto HeungSoon/pixabay.com.

Ilustrasi berjabat tangan. Foto HeungSoon/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Tradisi lebaran atau perayaan Hari Raya Idul Fitri tidak hanya sebagai ajang berkumpul dengan keluarga besar, tetapi juga untuk mengenal lebih dekat semua kerabat atau saling silaturahmi. Tak heran, sebagian besar orang rela menempuh jarak jauh agar bisa merasakan momen lebaran bersama keluarga. Menurut Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) Puji Karyanto, tradisi tersebut merupakan khas Nusantara.

“Kita tahu salah satu konsep kekerabatan yang ada di Nusantara itu kan, rasa guyub. Dan halalbihalal itu sebenarnya merupakan ekspresi rasa keguyuban antar kerabat yang bertemu saat momentum lebaran,” tutur Puji sebagaimana dilansir dari unair.ac.id, 2 Mei 2022.

Namun tradisi lebaran yang identik dengan silaturahmi atau unjung-unjung telah mengalami pergeseran makna. Semula, momen lebaran yang dimanfaatkan untuk berkumpul dengan keluarga, mengunjungi kerabat, dan mengenal sanak saudara salah satunya untuk menghindari perkawinan antar kerabat yang masih terlalu dekat.

Baca Juga: Asal Usul Tradisi Mudik dari Kumpul Kerabat hingga Pamer Kesuksesan

“Sebenarnya kan unjung-unjung itu bukan sekadar saling sapa, tetapi juga orang Jawa mengatakan ngambah bature,” tutur Puji.

Kini, tradisi lebaran silaturahmi sebagai tradisi keluarga telah diperluas dan diadopsi oleh instansi, baik pemerintah atau swasta dengan konsep halalbihalal. Orang pun cenderung memaknai dengan berkumpulnya banyak orang di sebuah tempat untuk saling memaafkan.

“Jangan-jangan akan berhenti di salam-salaman saja. Namun siapa yang salaman juga tidak kenal. Berbeda apabila berkunjung ke rumah, silaturahmi dengan keluarga terbatas,” imbuh dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (Basasindo).

Baca Juga: Yang Dilakukan dan Dihindari agar Tetap Fit Selama Mudik

Untuk membuat momen lebaran lebih intens, Puji menyarankan sebaiknya tidak membuat acara keluarga yang terlalu besar. Mengingat silaturahmi saat momen lebaran tidak hanya untuk bersalaman, tetapi juga berkomunikasi dan membangun hubungan baik antar keluarga.

Awal Mula Halal bi Halal

Halalbihalal pun bukan sekadar menggugurkan kewajiban, tetapi untuk merekatkan kembali apa yang sudah renggang.

“Jadi kalau terlalu besar situasinya, terlalu banyak yang harus bertemu, ya itu yang terjadi pasti semiotika nama, semiotika wajah orang yang bersalaman sudah tidak tahu,” ungkap Puji.

Sementara halalbihalal adalah budaya khas Indonesia yang merupakan turunan dari silaturahmi.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: halal bi halalHari Raya Idul FitriLebaransilaturahmiUnair

Editor

Next Post
Ilustrasi tunjangan hari raya. Foto Ekoanug/pixabay.com.

Ini Cara Bijak Mengelola Uang THR agar Tak Cepat Habis

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi ular peliharaan yang dilepas ke alam. Foto u_8u5n1hlx/pixabay.com.Bahaya Melepas Ular Peliharaan ke Alam, Sayangnya Belum Ada Aturannya
    In Rehat
    Rabu, 16 Juli 2025
  • Wisatawan asal Swiss jatuh di Gunung Rinjani, 16 Juli 2025. Foto Dok. Kemenhut.Lagi, Wisatawan Asal Swiss Jatuh di Gunung Rinjani dan Alami Patah Kaki
    In News
    Rabu, 16 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Hukum UGM, Mailinda Eka Yuniza. Foto Dok. FH UGM.Mailinda Eka Yuniza, Bauran Energi Indonesia Masih Didominasi Energi Fosil
    In Sosok
    Rabu, 16 Juli 2025
  • Aktivis Walhi Maluku Utara dan warga Kawasi melakukan aksi protes pemutaran film "Ngomi O Obi" di Studio 6 XXI Jatiland, 14 Juli 2025. Foto Dok. Walhi Maluku Utara.Walhi Maluku Utara Protes Pemutaran Film Ngomi O Obi yang Diduga Alat Propaganda
    In News
    Rabu, 16 Juli 2025
  • Suasana aparat keamanan saat ratusan warung dibongkar paksa di Pantai Aan, Mandalika, 15 Juli 2025. Foto Istimewa.Berdalih KEK Mandalika, Ratusan Warung Pedagang Tanjung Aan Dibongkar Paksa
    In News
    Selasa, 15 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media