Sabtu, 12 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Pemerintah Pilih Kebijakan Ekonomi Ekstraktif, Untung Tapi Merusak Lingkungan

Senin, 18 September 2023
A A
Ilustrasi pertambangan. Foto keesstes/pixabay.com.

Ilustrasi pertambangan. Foto keesstes/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Begitu pula dengan kebijakan bantuan desa ataupun pemberdayaan desa, masyarakat justru semakin tereksploitasi. Banyak program pengembangan desa pariwisata yang menghasilkan desa-desa dengan ciri khas tertentu sebagai objek pariwisata. Hal tersebut justru menyebabkan pertumbuhan desa tidak tumbuh secara organik. Desa tidak difungsikan sebagaimana mestinya, melainkan dipaksa untuk mengikuti perkembangan zaman dengan menghilangkan berbagai karakteristik pedesaan.

“Kami sebagai kaum muda juga tertekan. Banyak lahan dikuasai industri, tanah-tanah kami direlokasi. Banyak yang mendesak kaum muda untuk bisa membeli tanah. Bagaimana kita bisa mendapat tanah kalau semuanya didominasi industri?” tanya Dinda.

Belum lagi banyak kasus pengalihan lahan yang hanya mengutamakan aspek ekonomi saja, tapi menghilangkan aspek budaya, spiritual, karakter asli dari adanya lahan tersebut.

Baca Juga: Siap Siaga, September Rawan Karhutla

Dinda menambahkan buku tersebut juga menjelaskan tentang cara pandang positivistik. Bahwa sekarang sudah ada banyak program pembangunan desa. Tapi desa hanya dipandang sebatas bagian dari kolektifnya saja. Jadi, masalah setiap desa dianggap sama, obatnya sama.

“Kami melihat banyak perubahan yang dianggap sebagai pengembangan desa, seperti digitalisasi desa, desa pintar, dan lain-lain. Padahal, masalah mereka sebenarnya bukan itu, tapi hal itu bahkan dipandang cukup,” papar Dinda.

Hariadi juga menyoroti bagaimana kebijakan tersebut dapat bermuara pada kemakmuran rakyat. Kenyataannya, eksploitasi sumber daya alam dan lahan di pedesaan belum mampu memakmurkan masyarakat. Padahal lahan tersebut sudah dimiliki dan dirawat secara turun temurun, bahkan untuk kehidupan sehari-hari. Setidaknya, masyarakat harus memiliki hak untuk merumuskan kebijakan, melakukan pengaturan, pengurusan, pengelolaan, dan pengawasan untuk mencapai keadilan dan kemakmuran atas lahan. [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Fisipol UGMkebijakan ekonomi ekstraktifkerusakan lingkunganobjek wisatapemerintah IndonesiaYayasan KEHATI

Editor

Next Post
Guru Besar Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof. Yonvitner. Foto hacipb.or.id.

Yonvitner: Mangrove Ibarat Ibu yang Diperlukan untuk Mengasuh Banyak Anak

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media