Wanaloka.com – Dua peristiwa tragis menimpa sejumlah siswa yang tengah berekreasi yang diadakan pihak sekolah belakangan ini. Akhir Januari lalu, 4 dari 13 siswa SMPN 7 Mojokerto yang terseret ombak di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta dinyatakan tewas.
Tak berselang lama, kecelakaan lalu lintas menimpa rombongan siswa SMA Negeri 1 Porong Sidoarjo di Pintu Exit Tol Purwodadi, Sabtu, 1 Februari 2025. Dua orang tewas dan 19 lainnya menjalani perawatan.
Peneliti Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM, Destha Titi Raharjana menyatakan prihatin dan menyayangkan masih banyaknya catatan kejadian kecelakaan di lokasi wisata ataupun saat dalam perjalanan berwisata yang kemudian merenggut korban jiwa.
Baca juga: Waspada Siklon Tropis Sepekan, Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter
Kegiatan wisata yang diharapkan menyenangkan sekaligus mampu mengembalikan semangat dan energi baru, justru berujung duka. Meski kejadian kecelakaan tidak dapat diprediksi, namun bisa diantisipasi dengan tetap menjaga kewaspadaan semua pihak. Serta menjadikan keselamatan menjadi prinsip utama untuk menekan risiko kecelakaan.
“Semestinya dapat dicegah apabila segenap pihak mampu menerapkan SOP dan selalu menjalankan pengendalian,” terang dia di Kampus UGM, Rabu,5 Februari 2025.
Destha berpendapat pihak pengelola dinilai sebagai pihak yang paling paham lingkungan wisata yang dikelolanya. Mereka sebetulnya pihak yang paling paham terhadap lingkungannya, kondisi wahana permainan yang dimiliki beserta fasilitasnya. Semestinya semua dalam kondisi selalu siap dan mendapat pengawasan ketat.
Baca juga: Masyhuri, Kepemilikan Lahan yang Layak Bagi Petani Harus Jadi Prioritas Utama Kebijakan Pertanian
Selain itu, para pengelola wisata mestinya secara periodik melakukan pengecekan kelaikan.
“Secara profesional, para penyedia jasa wisata dan wahana rekreasi juga seharusnya mampu menerapkan SOP secara konsisten guna menekan berbagai resiko yang mungkin terjadi,” tutur dia.
Tidak cukup sampai di situ, wisatawan yang membeli tiket wisata dan berniat bermain di wahana harus diyakinkan keamanan semua fasilitas. Meskipun dalam tiket tercantum ada asuransi, pihak pengelola diwajibkan menyampaikan soal kepastian jaminan keselamatan bagi pengunjung.
Baca juga: Sikap Dosen Soal IUP untuk Kampus: Menolak, Mengkaji dan Ingatkan Potensi Moral Hazard
“Jika perlu pasang papan informasi, imbauan untuk selalu waspada, dan hati-hati. Jangan segan-segan mengingatkan secara berulang untuk keselamatan pengunjung, mengingat saat lonjakan pengunjung seringkali membuat mereka mengabaikan keselamatan diri,” jelas dia.
Discussion about this post