Terlebih di lokasi wisata alam terbuka. Para wisatawan semestinya juga selalu waspada dan mampu menjaga diri terlebih masa musim penghujan. Berwisata di lokasi wisata air, sangat perlu untuk mengetahui karakter lokasi wisata yang dituju.
“Artinya, kesiapan untuk bertanggung jawab atas diri sendiri juga menjadi hal utama,”kata dia.
Baca juga: Menhut akan Cabut PBPH 18 Perusahaan Demi Swasembada Pangan
Pihak sekolah perlu memberikan imbauan agar siswanya selalu berhati-hati. Pengetahuan tentang kemungkinan terjadinya gelombang saat berwisata di pantai pun harus dicari atau diberikan kepada wisatawan. Terlebih, karakter gelombang laut yang dikenal ganas serta keberadaan palung di pantai selatan Jawa patut diwaspadai.
Keamanan di perjalanan
Sementara terkait kecelakaan lalu lintas saat berwisata, menurut dia banyak faktor memengaruhinya. Seperti kondisi kendaraan yang mengalami gangguan ataupun sisi human error. Untuk mengantisipasi kejadian serupa, dia berharap pihak penyedia kendaraan wisata atau agen wisata mampu menyediakan kendaraan yang siap dan menjamin keselamatan calon pengguna.
“Caranya, secara periodik kendaraan mereka harus dilakukan uji kir, chek surat jalan, dan kelaikan semuanya”, papar dia.
Baca juga: Banjir Bandang di Bima Memakan Korban Saat Masa Perpanjangan Darurat Kedua
Harapan yang sama juga ditujukan kepada pihak pemerintah, khususnya Dinas Perhubungan yang seyogyanya secara rutin perlu melakukan sidak di beberapa perusahaan otobus. Mereka bisa melakukan penilaian sekaligus mengevaluasi terhadap beberapa kendaraan yang dimiliki PO.
Jika ditemui yang tidak layak, pihak konsumen selaku agen wisata berhak untuk melarang tidak mempergunakan kendaraan itu lagi.
“Bisa meminta perusahaan mengganti dengan kendaraan terbaru atau kendaraan layak jalan,” ucap dia.
Baca juga: Indonesia Target Bebas Kusta dan Filariasis 2030, Ini Langkah-langkah Eliminasinya
Destha juga mengingatkan agar pihak agen wisata secara rutin melakukan tes kesehatan untuk para sopir yang hendak menjalankan kendaraan untuk mengantar wisatawan. Sekaligus memastikan kesehatan sopir dalam kondisi prima.
“Jam terbang sopir juga penting untuk menekan kecelakaan. Driver yang hapal medan jalan cenderung lebih waspada mengendalikan kendaraan. Jadi tiap-tiap driver perlu mengenali dan mempelajari kondisi jalan,” imbuh dia. [WLC02]
Sumber: UGM
Discussion about this post