Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Pergerakan Tanah di Bandung Barat, Tanggap Darurat 14 Hari

Sabtu, 2 Maret 2024
A A
Fenomena pergerakan tanah di Bandung Barat, 29 Februari 2024. Foto Dok. BPBD Bandung Barat.

Fenomena pergerakan tanah di Bandung Barat, 29 Februari 2024. Foto Dok. BPBD Bandung Barat.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Pergerakan tanah yang terjadi di dua rukun tetangga di RW 13, Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat yang semula terjadi pada Kamis, 29 Februari 2024, masih terjadi pada Jumat, 1 Maret 2024. Pada hari Kamis, pergerakan tanah yang dipicu hujan deras selama tiga hari berturut-turut itu menyebabkan empat rumah warga rusak. Sehari kemudian, terjadi pergerakan tanah sepanjang dua meter.

Pergerakan tanah membuat tanah amblas, sehingga merobohkan bangunan rumah warga dan gedung SD 1 Babakan Talang. Selain bangunan roboh, bahaya ini juga berpotensi mengancam 20 rumah warga lainnya. Menyusul kejadian tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat telah mengevakuasi warga setempat untuk mengungsi di pos pengungsian terpusat yang berlokasi di Islamic Center Rongga, Bandung Barat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Barat Yan Cahya Djuarsa mengatakan, hingga Sabtu, 2 Maret 2024, total jumlah pengungsi tercatat sebanyak 151 jiwa atau 47 kepala keluarga. Sementara kerugian material yang terdata terdiri dari 4 unit rumah rusak berat, 8 unit rumah rusak sedang, dan 20 rumah lainnya terancam longsor.

Adapun fasilitas umum yang terdampak meliputi satu unit posyandu, musala, bangunan sekolah, serta terputusnya jalan desa dan jalan lingkungan.

“Sampai sekarang warga masih mengungsi di Islamic Center Rongga. Setelah kejadian pada 29 Februari dini hari kemarin, terjadi retakan signifikan dari asesmen kami sebelumnya pada 22 Februari. Ini menyebabkan rumah dan sekolah yang retak sudah amblas,” terang Yan saat dihubungi sebagaimana disampaikan dalam siaran tertulis BNPB, Sabtu, 2 Maret 2024.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BNPBBPBD Bandung BaratKabupaten Bandung Baratpergerakan tanahtanah longsortanggap darurat bencana

Editor

Next Post
Sidang gugatan sengketa informasi IKN antara Jatam Kaltim dengan Kementerian PUPR, 4 Maret 2024. Foto Dok. Jatam.

Jatam Kaltim Menang Gugatan Sengketa Informasi IKN atas Kementerian PUPR

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media