Berdasarkan penuturan warga, lokasi pengungsian itu memang sudah lama tidak dipakai atau terakhir setelah peristiwa erupsi Gunung Merapi pada akhir 2020 lalu.
Baca Juga: KPK Gelar SPI Tahun 2022 dengan Target Skor Indeks Integritas 72
Suharyanto menegaskan, BNPB akan memberikan dukungan terkait segala kebutuhan yang diperlukan.
“Perlu dipelihara dan ditingkatkan kapasitasnya. Kami tadi sudah berdiskusi dengan masyarakat desa. Apapun yang masih dibutuhkan atau apabila ada kekurangan maka BNPB akan mendukung,” jelas Suharyanto.
Kunjungan dilanjutkan ke tempat evakuasi sementara hewan ternak yang tak jauh dari kantor desa. Di lokasi itu, Suharyanto meminta agar infrastruktur jalan diperbaiki lagi karena terdapat kerusakan di beberapa titik. Akses jalan menjadi faktor utama dalam kelancaran operasi evakuasi terhadap ancaman bencana.
Baca Juga: KLHK: Validasi Proyek Karbon Hutan Tak Sesuai Aturan Harus Dihentikan
“Ini jalannya harus diperbaiki lagi ya,” ucap Suharyanto.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto beserta rombongan meliputi Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Fajar Setyawan, Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo, Kalakhar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Bergas Catursasi Penanggungan, perwakilan PVMBG, BPPTKG, relawan Gunung Merapi melanjutkan peninjauan ke lokasi pos pemantauan Gunung Merapi sekaligus Posko Early Warning System (EWS) dan ke Teras Merapi. [WLC01]
Discussion about this post