Kamis, 13 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Perjuangan Masyarakat Adat Awyu dan Moi Selamatkan Hutan Papua, DPR Sebut Miskomunikasi?

Penting bagi kita semua untuk memperjuangkan kelestarian hutan Papua. Bukan hanya rumah bagi spesies langka dan masyarakat adat, tetapi juga aset ekologis vital bagi keseimbangan lingkungan global.

Senin, 17 Juni 2024
A A
Masyarakat adat Awyu dari Papua menggugat secara hukum atas alih fungsi lahan hutan adatnya menjadi perkebunan sawit. Foto act.seasia.greenpeace.org.

Masyarakat adat Awyu dari Papua menggugat secara hukum atas alih fungsi lahan hutan adatnya menjadi perkebunan sawit. Foto act.seasia.greenpeace.org.

Share on FacebookShare on Twitter

Wahana Lingkungan (Walhi) Papua mengajak seluruh elemen masyarakat, baik di dalam negeri maupun komunitas internasional, untuk turut serta dalam kampanye “Selamatkan Hutan Papua”.

“Penting bagi kita semua untuk memperjuangkan kelestarian hutan Papua. Bukan hanya rumah bagi spesies langka dan masyarakat adat, tetapi juga aset ekologis yang vital bagi keseimbangan lingkungan global,” kata Direktur Eksekutif Daerah Walhi Papua, Maikel Primus Peuki.

Walhi Papua menegaskan bahwa perjuangan untuk melindungi hutan Papua adalah perjuangan untuk kehidupan dan keberlanjutan. Dukungan dan solidaritas dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk memastikan hak-hak masyarakat adat diakui dan dilindungi.

“Hutan Papua tetap lestari untuk generasi mendatang,” harap Maikel pada 11 Juni 2024.

Baca Juga: Menyusul Pernyataan Raffi Ahmad, Koalisi Gunungkidul Melawan: Batalkan Proyek Beach Club

Persoalan Miskomunikasi?

Menanggapi persoalan alih fungsi lahan ini, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budhy Setiawan menyatakan hal ini sedang ditindaklanjuti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk dicarikan jalan keluar.

“Karena ini miskomunikasi dengan masyarakat adat,” ujar Budhy Setiawan pada 14 Juni 2024.

Berdasarkan informasi yang diperolehnya dari Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Merauke, miskomunikasi terletak pada persetujuan adanya alih fungsi lahan di hutan itu seharusnya melibatkan masyarakat adat yang dapat diwakili oleh para tetua adat. Namun yang terjadi malah diwakili karyawan yang diakui berasal dari suku masyarakat adat tersebut.

“Jadi masyarakat adat yang hadir di situ sebenarnya karyawan yang berasal dari suku itu yang diakui sebagai masyarakat adat. Seharusnya kan masyarakat adat yang hadir mewakili tetua-tetua adat tersebut. Nah, persoalan miskomunikasi ini sedang dijembatani Menteri LHK,” jelas dia.

Baca Juga: Banjir Distrik Iwaka Mimika Dua Ribu Penduduk Terdampak

Ia pun berharap KLHK segera menuntaskan persoalan di Tanah Papua ini, baik persoalan miskomunikasi dengan masyarakat adat maupun terhadap keseimbangan antara zona pemanfaatan dan zona produksi, apabila rencana alih fungsi lahan ini tetap berjalan.

“Kami sampaikan kepada Ibu Menteri LHK, ketika memang diberikan pemanfaatan terhadap penanaman kelapa sawit, kami ingin ada keseimbangan terhadap zona perlindungan di hutan-hutan sekitar. Jangan sampai luas pemanfaatan yang diberikan terus melebar sampai membabat banyak hutan di sana,” pungkas Legislator dapil Jawa Barat III itu. [WLC02]

Sumber: YLBHI, Walhi, DPR

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: All Eyes On PapuaLBH PapuaSelamatkan Hutan PapuaSuku AwyuSuku MoiWalhi Papua

Editor

Next Post
Sekjen KLHK Bambang Hendroyono. Foto PPID KLHK.

Bambang Hendroyono, Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Harus Melindungi Hak Masyarakat Lokal

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media