Minggu, 28 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Puncak Kemarau Agustus-September, Potensi Karhutla Meluas di Sumatera dan Kalimantan

Senin, 28 Juli 2025
A A
Karhutla di Nunukan, kalimantan Utara, 24 Juli 2025. Foto Dok. BNPB.

Karhutla di Nunukan, kalimantan Utara, 24 Juli 2025. Foto Dok. BNPB.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengeluarkan peringatan tegas, bahwa sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di Sumatra dan Kalimantan akan menghadapi puncak musim kemarau pada Agustus 2025. Potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) diperkirakan meningkat drastis dengan wilayah prioritas mencakup Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Berdasarkan analisis curah hujan dasarian (10 harian), sebagian besar wilayah Riau, Jambi, dan Kalimantan masih berada dalam kategori curah hujan rendah hingga awal Agustus. Peta potensi kemudahan kebakaran (Fire Danger Rating System/FDRS) menunjukkan dominasi warna merah. Artinya, tingkat kemudahan lahan untuk terbakar sangat tinggi, sehingga lahan bisa terbakar secara alami, tanpa pemantik eksternal sekalipun.

Meskipun hujan sempat turun usai operasi modifikasi cuaca (OMC) pekan lalu, dampaknya tidak bersifat jangka panjang.

Baca juga: Kelomang Menjadi Indikator Kesehatan Lingkungan Laut

“Warna merah kembali muncul. Artinya, efek OMC sudah mulai menurun, dan kondisi cuaca aslinya kembali mendominasi,” jelas Dwikorita dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanganan Karhutla yang digelar BNPB secara daring, Senin, 28 Juli 2025.

Dalam paparan visual prakiraan pembentukan awan hujan harian, wilayah kritis seperti Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan menunjukkan potensi pertumbuhan awan rendah. Mayoritas wilayah terlihat dalam warna kuning dan oranye yang menandakan awan tidak berkembang secara maksimal.

BMKG kembali mengingatkan musim kemarau diperkirakan akan berlangsung hingga September dan musim hujan baru mulai masuk pada Oktober. Artinya, dua bulan ke depan adalah fase kritis yang membutuhkan koordinasi total lintas lembaga.

Baca juga: Exploitasia, Banteng Jawa Betina Lahir di Pusat Reintroduksi Banteng Jawa Pangandaran

“Musim hujan belum datang. OMC bukan jaminan. Kuncinya adalah patroli ketat, deteksi dini, dan pemadaman cepat,” tegas Dwikorita.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BMKGBNPBkarhutlaKementerian Kehutananpuncak kemarau

Editor

Next Post
Ilustrasi satwa laut yang dilindungi. Foto Dok. KKP.

KKP Tingkatkan Pengelolaan Kawasan Konservasi Hiu dan Pari

Discussion about this post

TERKINI

  • Dua dari empat orangutan korban perdagangan ilegal yang dipulangkan dari Thailand, 23 Desember 2025. Foto Geopix.Empat Orangutan Dipulangkan ke Indonesia di Tengah Perusakan Hutan Sumatra
    In News
    Kamis, 25 Desember 2025
  • Konferensi Pers Climate Outlook 2026 di BMKG, 23 Desember 2025. Foto BMKG.Hasil Permodelan Kecerdasan Buatan, Iklim 2026 Bersifat Normal
    In News
    Rabu, 24 Desember 2025
  • Empat nelayan Pulau Pari yang menggugat Holcim demi keadilan iklim. Foto Walhi.Pengadilan Swiss Terima Gugatan Iklim Nelayan Indonesia Atas Holcim
    In News
    Selasa, 23 Desember 2025
  • Siklon tropis Grant, 23 Desember 2025. Foto BMKG.Waspada Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Akibat Siklon Tropis Grant
    In News
    Selasa, 23 Desember 2025
  • Ketua DPR RI, Puan Maharani. Foto Karisma/Istimewa.Puan Maharani Ajak Perempuan Pastikan Bumi Jadi Rumah Aman Bagi Generasi Masa Depan
    In Sosok
    Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media