Selasa, 16 September 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Ribuan Ikan Danau Maninjau Mati, Perlu Multi Stakeholder Atasi Pencemaran  

Kondisi danau sudah mencapai hipereutrofik, yaitu status pencemaran air danau karena mengandung unsur hara yang tinggi akibat peningkatan kadar nitrogen dan fosfor.

Senin, 3 Januari 2022
A A
Bangkai ikan di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada 20 Desember 2021. Foto Facebook @SantiSyahril.

Bangkai ikan di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada 20 Desember 2021. Foto Facebook @SantiSyahril.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kematian ribuan ikan di Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sejak awal Desember 2021 mendapat perhatian dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), IPB University.

Jumlah ikan yang mati mencapai 1.705 ton. Bahkan bangkai-bangkai ikan tersebut mulai menimbulkan pencemaran udara berupa bau tak sedap di sana.

“Bangkai ikan tidak dikumpulkan petani, sehingga terjadi pencemaran,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam Rosva Deswira sebagai dikutip dari Antara tertanggal 2 Januari 2022.

Baca Juga: Pria Bisa Idap Tumor Payudara, Kandungan Ubur-ubur Diteliti sebagai Obat Kanker Payudara

Dalam webinar Tata Kelola Danau Berkelanjutan yang digelar Departemen MSP IPB University sebagaimana dilansir laman IPB tertanggal 31 Desember 2021, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat, Desniarti menyampaikan fakta dan data tentang status danau saat ini.

Bahwa kondisi danau sudah mencapai hipereutrofik, yaitu status pencemaran air danau karena mengandung unsur hara yang tinggi akibat peningkatan kadar nitrogen dan fosfor.

Pada 1916, ada 33 spesies di Danau Maninjau. Jumlah spesies ini menurun pada 2014 menjadi 16 spesies.

Baca Juga: Ingin Tahu Jenis dan Tipe Warna Kulitmu? Simak Penjelasan Dokter Flandiana

“Dan 16 spesies endemik, kini hanya tersisa 7 spesies endemik dan ditemukan spesies ikan asing,” kata Desniarti.

Sementara ahli Limnologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Fauzan Ali berpendapat, perlu ada pengaturan penempatan keramba jaring apung (KJA) menurut zona. Jumlah KJA saat ini mencapai 2.896 unit. Selain mengurangi beban KJA, juga perlu mengurangi masukan organik dari catchment area.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Danau ManinjauIPB UniversityKabupaten Agamkeramba jaring apungKJAribuan ikan matiSumbar

Editor

Next Post
Pendistribusian logistik untuk warga terdampak banjir di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Foto Dok BNPB.

Awal Tahun 2022, Kabupaten Bungo Dilanda Bencana Hidrometeorologi

Discussion about this post

TERKINI

  • Demonstrasi untuk mendesak penutupan TPL, Juli 2025. Foto Dok. AMAN.Komisi XIII DPR Soroti Dugaan Pelanggaran HAM terhadap Masyarakat Adat Tapanuli Raya
    In News
    Jumat, 12 September 2025
  • Bangunan roboh dampak angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Foto Dok BNPB.Hujan Lebat dan Angin Kencang Mengintai 12-18 September 2025
    In News
    Jumat, 12 September 2025
  • Kepala BNPB di antara pengungsi banjir di Bali, 11 September 2025. Foto Dok. BNPB.Tukad Meluap Semalam di Bali, 16 Warga Tewas dan 552 Warga Mengungsi
    In Bencana
    Jumat, 12 September 2025
  • Ilustrasi aplikasi. Foto MariusMB/pixabay.com.Aplikasi SisaJadi, Berdayakan UMKM Kurangi Food Loss hingga Swasembada Pangan
    In IPTEK
    Kamis, 11 September 2025
  • Sampah organik dari sisa makanan program MBG di SPPG Sayang-Sayang, Mataram, NTB. Foto Dok. KLH.Potret Baik Buruk Pengelolaan Sampah Sisa Makanan Program MBG
    In Lingkungan
    Kamis, 11 September 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media