Wanaloka.com – Resalt House (Recycle Salt House), sebuah rumah produksi garam berbahan dasar limbah botol plastik telah diresmikan di Desa Bungko Lor, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu, 6 Juli 2025 lalu. Peresmian dilakukan Tim Pengabdian Masyarakat dari Program Studi Oseanografi, Institut Teknologi Bandung (ITB) berkolaborasi dengan Universitas Padjadjaran, Yayasan Lindungi Ibu Pertiwi, serta KUD Mina Jaka Bhakti.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata sinergi antar perguruan tinggi, masyarakat lokal, dan organisasi sosial dalam menghadapi tantangan produksi garam di pesisir utara Jawa Barat.
Pembangunan Resalt House dilatarbelakangi kondisi petani garam Pantai Utara Jawa (Pantura) yang semakin terdampak banjir rob akibat perubahan iklim. Fenomena ini menyebabkan produksi garam bergantung pada musim dan sering mengalami penurunan. Di sisi lain, persoalan sampah plastik yang sulit terurai mendorong tim pengabdian menghadirkan solusi yang menyasar dua masalah sekaligus, yakni ketahanan produksi garam dan pengelolaan limbah plastik.
Baca juga: Resolusi Aliansi di NTT Desak Pengesahan UU Masyarakat Adat dan Revisi Total UU Kehutanan
Tahapan pembangunan Resalt House dimulai dengan pengumpulan sampah botol plastik dari pengepul dan warga sekitar Desa Bungko Lor. Desa ikut menyumbang sekitar 20–30 kg botol plastik untuk pembangunan Resalt House.
Botol plastik dengan merek dan ukuran yang seragam dibersihkan, kemudian dirangkai menggunakan batang bambu sebagai rangka utama. Rumah garam berukuran 4 x 6 meter dengan tinggi sekitar 2 hingga 2,5 meter ini juga dilengkapi plat besi dan geomembran hitam yang berfungsi untuk memerangkap panas sehingga mampu mempercepat proses penguapan dalam produksi garam.
Discussion about this post