Wanaloka.com – Media ramai memberitakan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang kompak menyerang balik co-captain Timnas AMIN Thomas Lembong soal hilirisasi nikel dan kendaraan listrik. Kedua menteri pemerintahan Presiden Jokowi itu geram dengan pernyataan Tom yang disampaikan dalam podcast Total Politik pada 12 Januari 2024.
Melalui podcast itu, mantan Menteri Perdagangan dan mantan Kepala BKPM itu menilai hilirisasi nikel berupa pembangunan smelter yang masif di dalam negeri berpotensi merugikan karena berdampak over supply. Akibatnya, harga nikel jatuh. Tom juga mengungkapkan produsen mobil Tesla di China telah menggunakan LFP (Lithium Ferro Phosphate) 100 persen dan tidak lagi menggunakan nikel.
Jaringan Avokasi Tambang (Jatam) menilai, pernyataan Tom dan “serangan balik” Luhut dan Bahlil soal hilirisasi nikel itu menggambarkan tabiat elit politik dan pengurus negara yang lebih sibuk bicara soal kepentingan industri dari pada rakyatnya sendiri.
Baca Juga: Daur Ulang Baterai Bekas Lewat Pirometalurgi, Hidrometalurgi atau Langsung
“Baik Tom maupun Luhut dan Bahlil sama-sama abai dengan realitas praktik hilirisasi nikel yang justru memiskinkan warga dan menguntungkan pelaku industri,” kata Koordinator Jatam, Melky Nahar, 26 Januari 2024.
Hilirisasi telah memicu perluasan pembongkaran nikel yang berdampak pada lenyapnya ruang produksi warga, pencemaran sumber air dan perairan laut. Selain itu juga merusak kawasan hutan yang memicu deforestasi, terganggunya kesehatan warga, hingga kekerasan dan kriminalisasi, serta kecelakaan kerja yang berujung pada kematian.
Berdasarkan catatan Jatam, kondisi itu terjadi hampir di seluruh kawasan industry. Mulai dari PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, PT Gunbuster Nickel Industry di Morowali Utara, Virtue Dragon Nickel Industry di Konawe, Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Halmahera Tengah, hingga kawasan industri di Pulau Obi yang dikendalikan Harita Group.
Baca Juga: Warga Tewas Menolak Tambang Emas di Blok Wabu Papua
Pengabaian atas realitas pelik, berikut saling “serang” antar elit politik yang sedang mempertahankan dan merebut kekuasaan pada Pemilu 2024, diduga tak semata membongkar borok proyek hilirisasi andalan Presiden Jokowi yang ugal-ugalan.
Discussion about this post