Pada saat bersamaan terjadi peningkatan kecepatan angin di selatan Ekuator dengan arah angin dominan dari timur – tenggara yang menyebabkan ada pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di beberapa wilayah di Indonesia utara Ekuator. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut.
“Peningkatan kecepatan angin hingga mencapai lebih dari 25 knot, terpantau di Papua Selatan bagian selatan, Laut Arafura, Laut Banda, Maluku bagian tenggara, Laut Jawa bagian timur, dan Laut Seram. Itu mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut,” papar dia.
Berbagai fenomena atmosfer tersebut, menurut Andri mampu meningkatkan potensi hujan dengan intensitas SEDANG-LEBAT yang disertai kilat atau angin kencang pada periode 23-28 Agustus 2024. Meliputi wilayah: Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Tengah, Papua Selatan.
Baca Juga: Catat Tanggal Mainnya, Pecinta Gunung Bisa Ikutan IMTC 2024 secara Hybrid
Selama periode tersebut, masyarakat perlu mewaspadai peningkatan kecepatan angin, khususnya di wilayah Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.
“Pantau terus info peringatan dini yang dikeluarkan BMKG,” pesan Andri. [WLC02]
Sumber: BMKG
Discussion about this post