“Terima kasih sudah menciptakan Lupus dan keluarga yang suah menemaniku selama aku remaja dan beranjak dewasa. Sedikit baanyak, sadar ga sadar, Lupus family mempengaruhi hidupku, membentuk diriku menjadi seperti saat ini. Rest in Peace, Bang Hilman,” cuit akun Twitter @ditepilangit.
“RIP Hilman ‘Lupus’ Hariwijaya.. Terima kasih sudah menemani mas SMA guwe dengan Lupus-nya. Kiranya keluarga yang berduka diberikan ketabahan dan penghiburan oleh Allah SWT,” cuit pemilik akun @SMBS_rio.
Dalam cuitan medsos yang mayoritas mantan remaja zaman 80-90-an, kenangan tentang Lupus dihidupkan kembali oleh para netizen. Lupus yang tinggal bersama mami dan adik perempuannya, Lulu. Lewat Lulu pula, rambut Lupus diledek seperti sarang burung. Lupus juga bersohib kental dengan dua temannya, Gusur dan Boim Lebon. Ada juga Popy, Vivi Alone, juga Nyit Nyit.
Para netizen juga membagikan setumpuk novel-novel Lupus yang masih dikoleksinya. Seperti Makhluk Manis dalam Bis, Topi-topi Centil, Anak Mamie Sudah Besar, Ihh Seraaamm. Tak ketinggalan Bapak Blogger Indonesia, Enda Nasution juga membagikan foto koleksi Lupus-nya.
Baca Juga: Punya Risiko Tinggi Diabetes, Lakukan Skrining Dini Setahun Sekali
“Bukan aaja sebagai karakter, tapi pertama kali baca cerita pendek Lupus, waktu SMP rasanya, I was blown away, bisa ya nulis kayak gitu, cara bertutur yang cuek, informal dan santuy. Sampai sekarng semua berhutang pada Lupus. Pileuleuyan Hilman Hariwijaya,” cuit @enda.
Dan syair soundtrack film Lupus Bangun Dong Lupus mendadak berulang-ulang terdengar di telinga. Bangun dong Lupus, ayo bangun… Bangun dong Lupus, pagi menjelang… Cepatlah bangun, nanti terlambat… [WLC02]
Sumber: Twitter, lupusers.tumblr.com.
Discussion about this post