Sedangkan yang terdampak dari angin kencang meliputi: pohon tumbang menimpa rumah RT 1 RW 9 Kelurahan Sembungharjo; pohon tumbang di RT 1 RW 2 Kelurahan Candi; pohon tumbang di depan rumah pompa progo Kelurahan Mlatibaru; pohon tumbang menimpa rumah warga Karanggeneng RT 3 RW 2 Kelurahan Sumurrejo; pohon tumbang menimpa atap masjid Assajad RT 03 RW 01 Kelurahan Sendangguwo; pohon tumbang di RT 2 RW 9 Kelurahan Candi; atap ambrol di Jl Supriyadi Kalicari 2 RT 03 rw 04 Kelurahan Kalicari; atap depan rumah warga RT 06 RW 04 Kelurahan Kalicari; atap rumah warga roboh Wonodri Kopen III RT 05 RW 04 Kelurahan Wonodri; atap rumah warga roboh di RW 1 Kelurahan Candi; atap rumah warga roboh RT 5 RW 3 Kelurahan Randusari.
Posko Darurat di Balai Kota
Salah satu bentuk upaya percepatan penanganan darurat, Pemerintah Kota Semarang telah mendirikan posko darurat di Balai Kota Semarang di Jalan Pemuda Kota Semarang. Di posko tersebut, tim dari BPBD Kota Semarang bersama lintas Forkopimda juga mendirikan dapur umum untuk memasok permakanan baik untuk warga terdampak maupun petugas yang bersiaga selama penanganan bencana berlangsung.
“Kami persiapan dapur umum di Balai Kota. Posko darurat ada di Balai Kota,” jelas Endro.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Semarang bersama BPBD Jawa Tengah dan segenap unsur lainnya juga mulai mengevakuasi warga dari rumah mereka yang terdampak banjir cukup parah. Adapun data pengungsi dan korban jiwa hingga masih dalam pendataan.
Upaya untuk mengurangi genangan banjir, BPBD Kota Semarang telah mensiagakan Pompa Portable 2 unit di Jalan Gebanganom Raya dan RW 15 Kelurahan Tanjungmas. Tim gabungan tersebut juga telah membantu upaya pemotongan pohon yang tumbang di beberapa titik yang menyebabkan kerusakan rumah milik warga maupun sarana dan prasarana umum. Termasuk memberikan bantuan dan pemasangan terpal untuk titik longsor sebagai penanganan darurat sementara.
Bencana Hidrometeorologi Mengintai
Menurut monitoring lanjutan prakiraan cuaca oleh BMKG, wilayah Kota Semarang dan sekitarnya masih berpotensi terjadi cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya rentetan kejadian bencana hidrometeorologi basah hingga beberapa hari kedepan.
Di samping itu, data dari Pusat Meteorologi Maritim BMKG juga merilis informasi mengenai gelombang tinggi di perairan Laut Jawa bagian tengah yang dapat mencapai ketinggian 1,25-2,5 meter. Gelombang tinggi juga dapat berpotensi naik ke permukaan hingga menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir pantai utara. Sementara beberapa sungai besar di wilayah hulu di Kabupaten Semarang juga mengalami kenaikan tingkat elevasi akibat curah hujan masih tinggi selama beberapa hari terakhir.
BNPB mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana susulan yang masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari kedepan. Jika terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari dua jam, maka warga yang tinggal di bawah lereng tebing maupun di bantaran sungai agar melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.
Masyarakat bersama pemerintah daerah setempat juga diharapkan dapat bersinergi dalam upaya mengurangi dampak risiko bencana. Selalu ikuti perkembangan prakiraan cuaca setiap waktu dari BMKG dan tingkatkan koordinasi antara masyarakat dan instansi yang berwenang di daerah maupun pusat. [WLC02]
Discussion about this post