“Bapak Menko Marves menyampaikan operasi TMC kali ini turut mempertaruhkan reputasi bangsa Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan KTT G20 di Bali,” kata Direktur Pengelolaan Laboratorium, Fasilitas Riset dan Kawasan Sains Teknologi BRIN, Tjahjo Pranoto yang turut mendampingi operasional TMC di Posko Lombok.
Ada 22 personil yang dikerahkan BRIN dari Laboratorium Pengelolaan TMC yang mempunyai kompetensi untuk melakukan rekayasa cuaca. Meliputi 17 personil bertugas dari Posko Utama Lombok dan 5 personil dari Posko Banyuwangi.
Koordinator Laboratorium Pengelolaan Laboratorium Pengelolaan TMC BRIN, Budi Harsoyo yang juga sebagai Koordinator Lapangan Operasi TMC KTT G20 menambahkan, tanggung jawab untuk pelaksanaan operasi TMC kali terberat dibandingkan sejumlah pengalaman pelaksanaan TMC sebelumnya.
Baca Juga: Hati-hati, Delapan Provinsi Kategori Siaga Dampak Hujan Lebat Hari Ini
“NOTAM penerbangan di wilayah Bali dan sekitarnya pada 15 dan 16 November akan diprioritaskan untuk misi TMC. Rencananya akan menerbangkan 16 kali sorti penyemaian awan dari Posko Lombok dan Banyuwangi,” jelas Budi.
Berdasarkan prediksi cuaca dari BMKG, pada tanggal 15 November 2022 saat diselenggarakan acara Gala Dinner di GWK Cultural Park, wilayah Bali bagian selatan berpotensi terjadi hujan sejak sore hingga malam hari.
Baca Juga: Mengenal Kain Lurik, Tak Sekadar Kain Bergaris
“Kami akan optimalkan 4 armada pesawat yang ada untuk menghalau potensi hujan yang mengarah ke wilayah GWK. Kami juga terus berdoa agar upaya yang kami lakukan bisa memberikan hasil optimal,” ucap Budi.
Pelaksanaan operasi TMC berdasarkan surat Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Nomor B-4859/MENKO/MARVES/HM.02.00/X/2022 tertanggal 12 Oktober 2022. Isinya, meminta kepada Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) agar menyiapkan pelaksanaan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mendukung penyelenggaraan KTT G20 di Bali. [WLC02]
Sumber: Badan Riset dan Inovasi Nasional
Discussion about this post