Wanaloka.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan TNI AU menyiapkan ‘pawang hujan’ selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Group Twenty (KTT G20) pada 14-16 November 2022. Yakni berbasis keilmuan dengan cara melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Langkah tersebut sebagai upaya antisipasi atas prediksi potensi hujan cukup tinggi di wilayah Bali oleh BMKG yang dikhawatirkan dapat mengganggu pelaksanaan agenda KTT G20, terutama di ruang terbuka (outdoor).
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menjelaskan, ada pembagian tugas antara ketiga Lembaga tersebut. BRIN ditunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk memimpin pelaksanaan operasi TMC. Kemudian didukung BMKG yang melakukan Analisa cuaca dan TNI AU yang menyediakan armada pesawat.
Baca Juga: Tiga Orang Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Pesisir Barat Lampung
“Operasi TMC disiagakan guna mengantisipasi kejadian hujan yang dapat mengganggu, bahkan bisa membatalkan sejumlah acara penting yang diselenggarakan di area outdoor,” kata Tri Handoko, 11 November 2022.
Sebelumnya, Luhut dalam Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan KTT G20 pada 10 November 2022 menegaskan perlu dukungan operasi TMC. Bahwa Operasi TMC menjadi prioritas selain masalah keamanan untuk mendukung kesuksesan penyelenggaraan KTT G20 Bali.
“Saya minta operasi TMC dipersiapkan secara serius dan pelaksanaannya agar didukung dengan mengerahkan segala sumber daya yang ada supaya hasilnya optimal,” tegas Luhut.
Baca Juga: Walhi Sulawesi Desak Penghentian Investasi Kendaraan Listrik yang Merusak Hutan
Operasi TMC mulai dilaksanakan sejak 10 November 2022 dengan dukungan 4 unit armada pesawat dari TNI AU. Meliputi tiga unit pesawat Cassa dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrahman Saleh Malang yang beroperasi sejak tanggal 10 November 2022 di posko sementara di BaseOps Lanud Ngurah Rai Denpasar Bali, kemudian bergeser ke Posko Utama di BaseOps Lanud ZAM di Bandara Internasional Lombok pada tanggal 12 November 2022.
Sementara satu unit pesawat CN-295 dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta disiagakan dari Posko Bayangan dari Bandara Internasional Banyuwangi sejak tanggal 12 November 2022. Dari BMKG, selain dukungan data radar stationer dari Lombok dan Bali, juga dioperasikan satu unit mobile radar yang ditempatkan di Posko Banyuwangi. BMKG juga akan mengerahkan sejumlah observer cuaca yang akan memantau dan melaporkan situasi cuaca di sekitar wilayah Nusa Dua dan GWK Cultural Park setiap jam ke Posko TMC selama periode pelaksanaan KTT G20.
Baca Juga: Aliansi Masyarakat Sipil Menilai G20 Solusi Palsu Bagi Kesejahteraan Rakyat
Discussion about this post