Rabu, 3 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Si-AZA, Deteksi Alkohol dan Zat Adiktif pada Pangan secara Langsung

Ke depan, teknologi ini akan dikembangkan untuk mendeteksi gas-gas berbahaya penyebab keracunan makanan, terutama untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Rabu, 15 Oktober 2025
A A
Si-Aza, alat deteksi alkohol dan zat adiktif pada pangan secara real-time. Foto Dok. BRIN.

Si-Aza, alat deteksi alkohol dan zat adiktif pada pangan secara real-time. Foto Dok. BRIN.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Selama ini, saat melakukan pngawasan keamanan pangan di lapangan, petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Kesehatan harus membawa sampel makanan ke laboratorium untuk diuji. Proses itu memakan waktu dan hasilnya tidak bisa langsung diketahui di tempat.

Tantangan utama pengawasan pangan selama ini adalah keterbatasan waktu dan akses ke laboratorium. Butuh inovasi teknologi yang dapat mendeteksi dini secara langsung di tempat, sehingga tindakan bisa diambil lebih cepat apabila ditemukan indikasi bahan berbahaya

Kondisi tersebut mendorong Pusat Riset Elektronika, Pusat Riset Telekomunikasi, dan Pusat Riset Teknologi Tepat Guna Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi untuk mengembangkan alat deteksi alkohol dan zat aditif berbahaya pada bahan pangan secara cepat. Inovasi tersebut bernama Si-AZA (Sistem Deteksi Alkohol dan Zat Aditif).

Baca juga: Capai 37,6°C, Suhu Panas di Indonesia Diprakirakan Hingga Awal November 2025

“Jadi bagaimana kalau dibuat alat yang bisa langsung mendeteksi kadar alkohol dan zat aditif berbahaya secara real-time (langsung di tempat)?” ujar Ketua peneliti, Novita Dwi Susanti, Selasa, 14 Oktober 2025.

Deteksi lewat sensor

Si-AZA merupakan perangkat portabel yang dapat mendeteksi bahan berbahaya pada bahan pangan seperti kandungan alkohol, formalin, boraks, dan rodamin B secara real-time. Alat ini dilengkapi fitur internet of things (IoT) untuk mendukung pencatatan dan pemantauan hasil uji.

Si-AZA bekerja menggunakan kombinasi beberapa sensor, antara lain sensor HCHO untuk mendeteksi alkohol dan formalin, serta sensor warna RGB untuk boraks dan rodamin B. Data yang tertangkap sensor diolah mikrokontroler, dianalisa. Hasilnya langsung ditampilkan di layar sentuh serta dikirim ke IoT web server.

Baca juga: Ikhtiar Petani Gunungkidul Menjaga Pangan Lokal yang Terancam Ditinggalkan

“Keunggulan utamanya adalah kecepatan dan portabilitas. Hasil bisa keluar dalam hitungan detik dan langsung tersimpan secara digital. Sangat cocok untuk skrining awal sebelum dilakukan uji laboratorium lanjutan,” terang dia.

Soal akurasi, Peneliti Pusat Riset Telekomunikasi BRIN ini menyebutkan Si-AZA telah dikalibrasi menggunakan metode standar laboratorium. Tingkat kesesuaian hasil Si-AZA dengan laboratorium BPOM mencapai lebih dari 90 persen.

Selain itu, alat ini dirancang agar mudah digunakan oleh petugas tanpa latar belakang teknis tinggi. Tampilannya berbasis layar sentuh dengan ikon intuitif, sehingga mudah dioperasikan. Alat ini juga punya baterai internal, sehingga bisa dipakai langsung di lapangan tanpa sumber listrik 220 volt terangnya.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: alkohol dan zat adiktifBRINprogram MBGSi-AZA

Editor

Next Post
Ilustrasi lahan sawah yang tidak dijual. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.

Hari Pangan Sedunia, Pakar IPB Sebut Lahan Sawah Indonesia Hanya 7,3 Juta Hektare

Discussion about this post

TERKINI

  • Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (tengah) saat menyampaikan perkembangan bencana Sumatra di Tapanuli Utara, 29 November 2025. Foto BNPB.Anggota DPR Kritik Pernyataan Pejabat Publik Soal Banjir Sumatra Minim Empati
    In News
    Rabu, 3 Desember 2025
  • Peneliti Hidrologi Hutan dan Konservasi DAS UGM, Hatma Suryatmojo. Foto Dok. UGM.Hatma Suryatmojo, Banjir Bandang Sumatra Akibat Akumulasi Dosa Ekologis di Hulu DAS
    In Sosok
    Selasa, 2 Desember 2025
  • Tangkapan video pendek tentang banjir bandang di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. Foto @masinton/instagram.Kerugian Bencana Ekologis Sumatra Rp68,67 Triliun, Tak Sebanding Sumbangan dari Tambang dan Sawit
    In Lingkungan
    Selasa, 2 Desember 2025
  • Bantuan logistik untuk wilayah terdampak bencana Sumatra, Provinsi Aceh, Provinsi Sumatra Utara, dan Provinsi Sumatra Barat. Foto BNPB.Update Bencana Sumatra, Korban Tewas 442 Orang Terbanyak di Sumut
    In Bencana
    Senin, 1 Desember 2025
  • Kondisi Agam, Sumatra Barat usai banjir bandang, Sabtu, 29 November 2025. Foto Dok. BNPB.Tiga Provinsi Sumatra Kewalahan, Akademisi dan Masyarakat Sipil Desak Status Bencana Nasional
    In News
    Minggu, 30 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media