Baca Juga: KLHK Klaim Taman Nasional Mutis Timau Bukan Penurunan Status Kawasan Hutan
Upaya konservasi
Saat ini, Siti sedang melakukan kegiatan riset dengan menganalisa status taksonomi dan status konservasi. Analisa itu berdasarkan ekologi, pengembangkan metode teknik perbanyakan, menggali potensi pemanfaatan dan kearifan lokal masyarakat, serta melakukan pengembangkan strategi konservasi.
Penelitian ini dilaksanakan pada September 2021 hingga Agustus 2022 di kawasan Ranu Darungan, Lumajang, serta Gunung Kawi, Jawa Timur dengan mengembangkan potensi sumber daya tumbuhan Smilax nageliana.
“Memang di Indonesia tumbuhan ini hanya ditemukan di lokasi penelitian tersebut. Sehingga, adanya analisa dampak konservasi dan bioprospeksi, diharapkan keberlanjutan spesies dan ekologisnya dapat berlangsung baik untuk keberadaan tumbuhannya itu sendiri,” tutur dia.
Baca Juga: Resmi Ajukan JR ke MA, Selamatkan Ormas Agama dari Suap Politik Tambang
Siti membagi kegiatan penelitian ini ke dalam tiga kerangka kegiatan besar, yaitu memetakan status konservasi Smilax nageliana yang ditinjau dari aspek ekologis, analisis biprospeksi melalui kajian pemanfaatannya, dan konservasi ex-situ.
Dari ketiga kerangka kegiatan tersebut, diharapkan mendapat data dan informasi untuk strategi konservasi Smilax nageliana berikutnya.
Strategi konservasi Smilax nageliana dilakukan Siti dengan menggunakan dua pendekatan pemodelan. Pertama, pemodelan untuk kesesuaian habitat (habitat suitability) dengan variabel perubah bebasnya terdiri dari iklim, pH tanah, ketinggian tempat, kelerengan, arah kelerengan, suhu permukaan, dan varibel vegetatif tumbuhan.
Baca Juga: Kecelakaan Kerja Lagi di Kawasan IMIP, Pelatihan K3 Penting dan Bukan Formalitas
Sedangkan pemodelan kedua menggunakan pendekatan Partial Least Squares dengan menggunakan program smartPLS 15.
Untuk menganalisa model konservasi Smilax nageliana, Siti menggunakan metode analisis SWOT. Ia melakukan survei dan wawancara terhadap masyarakat lokal dan instansi pemerintah berwenang dan tokoh kunci.
“Tentunya output kegiatan konservasi dan strategi konservasi ini dalam rangka melaksanakan pilar-pilar konservasi, yaitu save, study, and use (penyelamatan, pembelajaran dan pemanfaatan),” jelas dia. [WLC02]
Sumber: BRIN
Discussion about this post