Wanaloka.com – Setidaknya, 760 ton sampah perhari masuk ke TPST Piyungan. Sebanyak 58,8 persen berupa sampah organik yang antara lain berasal dari limbah rumah tangga. Persoalannya, penampungan sampah di TPST Piyungan sudah melebihi kapasitas. Sudah berulang kali warga di sana protes dengan menutup TPST itu akibat pencemaran lingkungan yang berdampak bagi warga sekitarnya. Padahal, sampah organik bernilai ekonomi melalui maggot alternatif pakan ternak.
Lantas, mau dibuang ke mana sampah-sampah nantinya saat TPST Piyungan kelak ditutup?
Aktivis lingkungan sekaligus Ketua Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA), Endang Rohjiani dalam siaran pers yang diterima Wanaloka.com, 21 September 2022 mengungkapkan berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dan swasta untuk mengurangi sampah. Salah satunya, membangun bank sampah dan TPS3R. Upaya tersebut berupa memilah sampah anorganik yang memiliki nilai jual.
Baca Juga: Dewi Apri Astuti: Black Soldier Fly Penghasil Pakan Ternak Lebih Sehat dan Murah
Sementara, sampah-sampah organik belum banyak digarap. Padahal sumber pencemaran udara dan penyakit berasal dari sampah organik, khusunya sampah olahan dapur (SOD). Sampah ini lebih cepat membusuk, menimbulkan bau, sehingga memunculkan lalat hijau sebagai sumber penyakit.
Lantas apa solusi bagi sampah-sampah organik ini?
Inovasi masyarakat mengolah sampah organik telah dilakukan, seperti membuat komposter, Takakura ,ember tumpuk, eco enzyme. Namun belum maksimal mengurangi volume sampah organik. Sementara yang dibutuhkan dalam mengurai persoalan sampah adalah menyelesaikan sampah dari hulu hingga hilir.
“Dan kami mengolah sampah organik dengan biokonversi maggot BSF (Black Soldier Fly),” kata Endang.
Baca Juga: Kolaborasi EDGc dan GSTC Mengolah Sampah Plastik Menjadi Material Struktur
Keunggulan Maggot BSF
Ada sejumlah keunggulan yang menjadi alasan Endang dan pengelola kendang maggot Kota Yogyakarta itu memilih maggot BSF. Pertama, maggot BSF dipilih karena kecepatannya dalam mengurai sampah. Setidaknya 10 ribu maggot mampu mengurai dua kilogram sampah organik dalam waktu 24 jam
Discussion about this post