Selasa, 24 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Teknik Biokonversi Maggot BSF Jadi Solusi Sampah Olahan Dapur di Yogyakarta

Selama ini, sampah-sampah organik yang dihasilkan dari dapur rumah tangga terabaikan. Padahal sampah ini lebih cepat menimbulkan polusi dan penyakit. Apa solusinya?

Kamis, 22 September 2022
A A
Suasana kandang maggot di Kricak, Kota Yogyakarta, 21 September 2022. Foto Dok. Forum Komunikasi Winongo Asri

Suasana kandang maggot di Kricak, Kota Yogyakarta, 21 September 2022. Foto Dok. Forum Komunikasi Winongo Asri

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Setidaknya, 760 ton sampah perhari masuk ke TPST Piyungan. Sebanyak 58,8 persen berupa sampah organik yang antara lain berasal dari limbah rumah tangga. Persoalannya, penampungan sampah di TPST Piyungan sudah melebihi kapasitas. Sudah berulang kali warga di sana protes dengan menutup TPST itu akibat pencemaran lingkungan yang berdampak bagi warga sekitarnya. Padahal, sampah organik bernilai ekonomi melalui maggot alternatif pakan ternak.

Lantas, mau dibuang ke mana sampah-sampah nantinya saat TPST Piyungan kelak ditutup?

Aktivis lingkungan sekaligus Ketua Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA), Endang Rohjiani dalam siaran pers yang diterima Wanaloka.com, 21 September 2022 mengungkapkan berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dan swasta untuk mengurangi sampah. Salah satunya, membangun bank sampah dan TPS3R. Upaya tersebut berupa memilah sampah anorganik yang memiliki nilai jual.

Baca Juga: Dewi Apri Astuti: Black Soldier Fly Penghasil Pakan Ternak Lebih Sehat dan Murah

Sementara, sampah-sampah organik belum banyak digarap. Padahal sumber pencemaran udara dan penyakit berasal dari sampah organik, khusunya sampah olahan dapur (SOD). Sampah ini lebih cepat membusuk, menimbulkan bau, sehingga memunculkan lalat hijau sebagai sumber penyakit.

Lantas apa solusi bagi sampah-sampah organik ini?

Inovasi masyarakat mengolah sampah organik telah dilakukan, seperti membuat komposter, Takakura ,ember tumpuk, eco enzyme. Namun belum maksimal mengurangi volume sampah organik. Sementara yang dibutuhkan dalam mengurai persoalan sampah adalah menyelesaikan sampah dari hulu hingga hilir.

“Dan kami mengolah sampah organik dengan biokonversi maggot BSF (Black Soldier Fly),” kata Endang.

Baca Juga: Kolaborasi EDGc dan GSTC Mengolah Sampah Plastik Menjadi Material Struktur

Keunggulan Maggot BSF

Ada sejumlah keunggulan yang menjadi alasan Endang dan pengelola kendang maggot Kota Yogyakarta itu memilih maggot BSF. Pertama, maggot BSF dipilih karena kecepatannya dalam mengurai sampah. Setidaknya 10 ribu maggot mampu mengurai dua kilogram sampah organik dalam waktu 24 jam

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Bank sampahBlack Soldier FlyBSFlalat hijaumaggotpakan ternaksampah anorganiksampah olahan dapursampah organikSODteknik biokonversi

Editor

Next Post
Ilustrasi penyakit Parkinson. Foto AnnyksPhotography/pixabay.com

Waspadai Parkinson Akibat Hidup di Kawasan Limbah Industri

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi menunggu hujan reda. Foto Shlomaster/pixabay.com.Baru 19 Persen Wilayah di Indonesia Memasuki Musim Kemarau
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
  • Ilustrasi pulau kecil. Foto Dok. KKP.KKP Larang Jual Beli Pulau, Tapi Boleh Dimanfaatkan Pemodal Luar dan Dalam Negeri
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
  • Cherax igli, salah satu lobster baru temuan tim peneliti Fakultas Biologi UGM. Foto Dok. Christian Lukhaup.Ada Temuan Tujuh Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
    In Rehat
    Jumat, 20 Juni 2025
  • Ilustrasi pertambangan di pulau kecil. Foto Dok. KKP.Ada Izin Tambang di Pulau Kecil Citlim di Kepulauan Riau
    In News
    Jumat, 20 Juni 2025
  • Dosen Fakultas Kehutanan UGM, Hatma Suryatmojo. Foto UGM Channel/Youtube.Hatma Suryatmojo, Berlakukan Moratorium Tambang di Kawasan Geopark, Pulau Kecil dan Hutan Lindung
    In Sosok
    Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media