Senin, 27 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Teknologi IPHA Hemat Air dan Meningkatkan Produktivitas Padi, Tapi Rentan Hama Tikus

Penerapan teknologi IPHA diklaim dapat menghemat air hingga 30 persen dan meningkatkan produktivitas padi hingga 169 persen dibandingkan metode konvensional.

Senin, 21 April 2025
A A
Penerapan teknologi IPHA di lahan pertanian di Jawa Barat. Foto Dok. Kementerian PU.

Penerapan teknologi IPHA di lahan pertanian di Jawa Barat. Foto Dok. Kementerian PU.

Share on FacebookShare on Twitter

Keberhasilan penerapan IPHA di DI Rentang diharapkan menjadi model untuk daerah lain. Kementerian PU optimis bahwa dengan sinergi lintas sektor, efisiensi penggunaan air irigasi dan peningkatan hasil panen dapat memberikan dampak signifikan pada ketahanan pangan nasional.

“Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah daerah, kelompok tani, dan berbagai pihak lain untuk memastikan keberhasilan penerapan IPHA secara nasional,” imbuh Dody.

Baca juga: Ada Dugaan Kriminalisasi, Koalisi Serukan Hentikan Proyek Panas Bumi Poco Leok

Bantuan burung hantu

Dody juga menyampaikan apresiasi atas bantuan 1.000 ekor burung hantu yang diberikan Presiden Prabowo Subianto sebagai solusi alami untuk mengatasi serangan hama tikus di kawasan pertanian, khususnya di Majalengka, Jawa Barat. Bantuan ini diumumkan dalam acara panen serempak di Desa Randegan Wetan, Kabupaten Majalengka, Senin, 7 April 2025.

Dody mengklaim bantuan tersebut relevan dan mendukung keberhasilan penerapan teknologi IPHA.

Lantaran salah satu tantangan penerapan IPHA adalah peningkatan ancaman hama tikus. Kondisi sawah yang lebih dangkal dalam sistem IPHA memungkinkan tikus lebih mudah mencapai batang padi, sehingga meningkatkan risiko kerusakan panen.

Baca juga: Murraya sumatrana, Tanaman Liar yang Jadi Penyebar Penyakit pada Jeruk

“Solusi alami berupa penggunaan burung hantu sebagai predator tikus terbukti efektif menekan populasi hama. Langkah ini juga lebih aman dan ramah lingkungan dibandingkan penggunaan pestisida kimia,” jelas dia.

Sebelumnya, para petani di Indramayu dan Cirebon telah menerapkan metode pengendalian hama dengan memasang rumah burung hantu di sekitar area persawahan. Keberhasilan metode tersebut mendorong petani di Majalengka untuk mengadopsinya.

Dody berharap bantuan burung hantu ini dapat menjaga stabilitas hasil panen pada area IPHA. Sekaligus mendorong percepatan pencapaian target swasembada pangan nasional secara berkelanjutan. [WLC02]

Sumber: Kementerian PU

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Kementerian PUketahanan pangan nasionalsistem informasi pengelolaan airteknologi Irigasi Padi Hemat Air

Editor

Next Post
Kepala Ressort di BBKSDA Jawa Timur, Rahma Widyanti (tengah). Foto Dok. KSDAE KLHK.

Rahma Widyanti, Perempuan Rimbawan yang Menjelajah di Empat Daerah

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media