Baca Juga: Sudah Sepekan Gempa Susulan di Laut Banda Maluku Masih Terjadi
Sebagai negara dengan kekayaan hayati yang tinggi, Ocky menyatakan BRIN tentu akan memanfaatkan kesempatan untuk mempelajari berbagai kekayaan hayati yang ada di Indonesia, mulai dari permukaan sampai ke laut dalam. Mengingat sebanyak 68 persen laut Indonesia itu memiliki kedalaman lebih dari 200 meter.
Kapal Geomarine III tersebut akan menempuh rute ke Selat Makassar, Maluku, hingga Nusa Tenggar Timur (NTT), termasuk Arlindo. Arlindo merupakan arus samudra yang penting bagi iklim global.
Ocky berharap ekspedisi kapal riset tersebut dapat menghasil data-data yang semakin massif. Pihaknya juga ingin memperluas diseminasi hasil penelitian dan ekspedisi melalui konferensi dan publikasi internasional.
Baca Juga: Info Cuaca Penerbangan Cegah Abu Vulkanik Masuk ke Ruang Mesin Pesawat
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhamad Wafid didampingi Kepala Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan Hadi Wijaya mengatakan bahwa kapal Geomarine III merupakan kapal multipurpose yang dapat dipakai untuk berbagai kegiatan.
“Tidak hanya untuk komoditas mineral dan infrastruktur, termasuk pemasangan kabel bawah laut, pipa gas dan melakukan identifikasi gunung api bawah laut,” terang Wafid.
Tahun ini sudah ada tiga kegiatan yang memanfaatkan Kapal Geomarine III, termasuk untuk riset ekspedisi IMPOLSE. Fasilitas kapal tersebut menggunakan peralatan riset geofisika, geologi, dan oseanografi. Peralatan utamanya dari BRIN dan China untuk mooring. Geomarine III berlayar dengan durasi 30 hari untuk kapasitas 51 orang.
“Kerja sama dengan BRIN ini dengan tambahan waktu 35 hari,” kata Wafid. [WLC02]
Sumber: BRIN
Discussion about this post