Dampak mikroplastik bagi tubuh
Paparan mikroplastik berpotensi memicu peradangan, stres oksidatif, serta gangguan fungsi dan aliran nutrisi pada plasenta. Studi pada hewan juga melaporkan dampak paparan itu, seperti penurunan berat lahir, keterlambatan pertumbuhan, dan perubahan perkembangan organ.
“Selain partikel plastik itu sendiri, bahan kimia aditif seperti phthalates dan BPA (Bisphenol A) juga dapat mengganggu keseimbangan hormon pertumbuhan dan reproduksi,” imbuh dia.
Baca juga: Ratusan Pendaki Terjebak Erupsi Semeru, Status Siaga Jadi Awas Selisih Satu Jam
Pola hidup modern diperkirakan turut meningkatkan paparan, terutama melalui konsumsi air kemasan, makanan berbungkus plastik, pemanasan makanan dalam wadah plastik, hingga paparan serat sintetis dari tekstil dalam ruangan.
Solusinya, ia mendorong langkah riset terpadu terkait mikroplastik, mulai dari kohort ibu–anak, studi toksikokinetik, penelitian hewan dengan dosis realistis, hingga standardisasi metode deteksi. Selain itu, edukasi kepada tenaga kesehatan dan masyarakat menjadi kunci untuk menekan risiko paparan secara praktis dan bertahap.
Termasuk juga edukasi publik mengenai penggunaan bahan plastik secara bijak, terutama bagi ibu hamil.
“Sebab, mikroplastik bukan hanya isu lingkungan, tetapi tantangan kesehatan reproduksi masa depan,” tegas dia. [WLC02]
Sumber: IPB University







Discussion about this post