Senin, 12 Mei 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Tiga Masalah Krisis Bumi Tantangan KTT Perubahan Iklim di Dubai

COP 28 akan digelar di Dubai pada akhir November mendatang. Apakah tantangan dan targetnya?

Minggu, 6 Agustus 2023
A A
Ilustrasi konisi bumi akibat penggunaan energi fosil. Foto sumanley/pixabay.com.

Ilustrasi krisis iklim di bumi. Foto sumanley/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Baca Juga: Mohammad Pramono: Solusi Sampah TPA Piyungan Diolah Jadi Bahan Bakar PLTU

Konferensi Iklim di Dubai
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bidang Perubahan Iklim di Dubai akan menjadi momentum penting bagi seluruh pihak dalam aksi pengendalian peningkatan suhu bumi global. Serta menjadi peluang utama untuk fokus pada agenda iklim melalui course correct di adaptasi, pendanaan iklim, dan loss and damage.

Secara umum, Perundingan COP28 di Dubai memiliki sejumlah ekspektasi target. Pertama, menghasilkan keputusan yang tepat untuk pemanfaatan nyata atas hasil Global Stocktake Pertama (1st GST). Kedua, hasil yang ambisius pada adaptasi melalui Global Goal on Adaptation (GGA), loss and damage (LnD), dan finance yang terkait dengan Loss and Damage tersebut. Ketiga, melaksanakan yang telah mulai diperdebatkan di Bonn, yakni pendetilan Mitigation Work Programme (MWP) yang harus disertai dengan dukungan means of implementation.

Baca Juga: Peta Jalan Energi Baru Terbarukan ASEAN

“Itu untuk memastikan amannya jalur 2030 yang selaras dengan Persetujuan Paris. Termasuk upaya mengejar untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5°C,” kata Siti.

Selain kerja-kerja pada forum negosiasi formal, Indonesia juga mengawal dengan out-reach forum, yaitu Paviliun Indonesia yang dari tahun ke tahun memberi refleksi kemajuan bertahap. Juga fokus kerja-kerja yang sedang berlangsung di Indonesia dan menyesuaikan dengan kondisi global. Paviliun Indonesia juga menjadi sarana pendukung dalam agenda politik internasional yang ingin dicapai dalam diplomasi iklim. Muatan materi dan partisipasi pihak-pihak merefleksikan hal tersebut.

Siti berharap, Paviliun Indonesia pada COP28 mampu merefleksikan kepentingan Indonesia dengan tetap memperhatikan dan mendukung pilihan tema Presidensi Uni Emirat Arab. Paviliun Indonesia juga menjadi wahana diplomasi pada subyek-subyek. Antara lain pada subyek dalam situasi yang masih mengandung tensi yang bisa dibawa dalam suasana yang friendly dan gembira.

Baca Juga: Analisis BMKG Gempa 5,1 Magnitudo Laut Banda

Pilihan tema Paviliun Indonesia yaitu Indonesia’s Climate Actions: Inspiring The World yang didukung dengan empat sub-tema dinilai Siti tepat dan sesuai dengan pilihan tema Presidensi UAE. Pertama, stronger new renewable energy commitments. Kedua, Robust Climate Action on Land based Sector. Ketiga, inspiring finance and technology innovations. Keempat, solid collabortive climate action of people’s prosperity.

“Kami, Indonesia ingin menjadikan apa yang telah Indonesia lakukan dan akan kami jalankan dapat menginspirasi dunia. Sebagaimana spirit kami selama ini, yaitu leading by examples, to inspire the world,” imbuh Siti. [WLC02]

Sumber: PPID KLHK

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: COP 28gas rumah kacaKLHKkrisis bumiKTT Perubahan Iklimperubahan iklimTriple Planetary Crisis

Editor

Next Post
Mahasiswa Unair mengolah sampah plastik pesisir Banyuwangi menjadi paving block. Foto unair.ac.id.

Ini Cara Mahasiswa Unair Sulap Sampah Plastik Jadi Material Bangunan

Discussion about this post

TERKINI

  • Warga memikul rumput untuk pakan ternak yang diperoleh dari kawasan hutan. Foto Wanaloka.comJanji Komisi IV DPR, Revisi UU Kehutanan Terbuka hingga Ada Pengakuan Hutan Adat
    In Lingkungan
    Kamis, 8 Mei 2025
  • Dosen FH UGM, Yance Arizona. Foto Donnie/UGM.Yance Arizona, RUU Masyarakat Adat Masuk Prolegnas 2025 Tapi Perlu Pembaruan Draf Lagi
    In Sosok
    Kamis, 8 Mei 2025
  • Ilustrasi bumi. Foto geralt/pixabay.com.GeoAI, Sistem Prediksi Suhu Permukaan Bumi untuk Adaptasi Iklim
    In IPTEK
    Rabu, 7 Mei 2025
  • Ilustrasi cuaca panas. Foto alba1970/pixabay.com.BMKG Catat 2024 Jadi Tahun Terpanas
    In News
    Rabu, 7 Mei 2025
  • Ditjen Gakkumhut Kementerian Kehutanan sampaikan laporan penanganan kasus Januari-April 2025, 6 Mei 2025. Foto Dok. Kementerian Kehutanan.Januari-April 2025, Pengaduan ke Ditjen Penegakan Hukum Kehutanan Capai 90 Kasus
    In News
    Selasa, 6 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media