Sabtu, 6 September 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Tim Ekspedisi Riset Bawa Pulang Rekaman Data Misteri Kegempaan di Samudra Hindia

Data-data yang diperoleh dari riset ini akan digunakan untuk mempelajari interaksi antar-lempeng, serta menganalisa potensi bahaya geologi.

Jumat, 29 Agustus 2025
A A
Tim ekspedisi riset Samudera Hindia. Foto Dok. BRIN.

Tim ekspedisi riset Samudera Hindia. Foto Dok. BRIN.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Misteri bawah laut terutama terkait kegempaan, hingga kini belum banyak diungkap. Sejumlah periset Indonesia dan China berkolaborasi melakukan ekspedisi merekam data seismik dan elektromagnetik di Samudra Hindia dengan menggunakan kapal riset RV Jia Geng atau Tan Kah Kee.

Setelah 16 hari berlayar, tim ekspedisi Marine Scientific Research Collaboration on the Collision Process between The Java and Australia and It’s Impact on Geohazard kembali berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025.

Ekspedisi riset ilmiah kelautan ini bertujuan mempelajari struktur tektonik dan aktivitas kegempaan akibat tumbukan Lempeng Australia dan Jawa. Tim membawa pulang data yang akan menjadi bahan kajian tentang dinamika geologi di Samudra Hindia.

Baca juga: Tahun 2029 Target Populasi Kedua Badak Jawa Hasil Translokasi dari Ujung Kulon ke JRSCA

Selama melakukan penelitian, tim ekspedisi riset berhasil memasang dan mengambil kembali (recovery) 17 unit Ocean Bottom Seismometer (OBS) dan 24 unit Ocean Bottom Electromagnetic (OBEM) dari Samudra Hindia, Jumat, 22 Agustus 2025.

OBS merupakan alat perekam data seismik pasif maupun aktif dan OBEM adalah alat perekam medan listrik dan medan magnet pasif maupun aktif. Kedua instrumen penting untuk merekam getaran seismik serta medan elektromagnetik dari bawah laut. Data-data yang diperoleh dari riset ini akan digunakan untuk mempelajari interaksi antar-lempeng, serta menganalisa potensi bahaya geologi.

Recovery OBS dan OBEM dilakukan pada 19–22 Agustus 2025 dari arah selatan ke utara di Samudra Hindia di Selatan Nusa Tenggara. Ketua tim periset Indonesia, Dwi Haryanto mengatakan 100 persen OBS dan OBEM yang dipasang berhasil diambil kembali.

Baca juga: UU Cipta Kerja yang Melegitimasi Perampasan Ruang Hidup Digugat di MK

“Semua instrumen kembali dengan selamat dan data yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut,” kata dia.

Proses pemasangan dan pengambilan kedua jenis instrument ini dilakukan secara bertahap (comment release). Instrumen-instrumen tersebut ditenggelamkan ke dalam laut dengan menggunakan pemberat satu per satu di setiap stasiun atau titik yang telah ditentukan dengan menggunakan kapal.

Setelah itu, pemberat di dasar laut dilepaskan, dan kapal begerak kembali ke tiap titik tersebut sambil menunggu instrument naik ke permukaan.

Baca juga: Riset Konservasi dan Rehabilitasi Hasilkan Temuan Manfaat Mangrove dari Akar hingga Buah

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BRINGempa bumiSamudera Hindiatumbukan Lempeng Australia dan Jawa

Editor

Next Post
Ilustrasi foodtray untuk MBG. Foto Dok. BGN.

Kata Pakar Soal MBG, Keracunan Berulang hingga Dugaan Food Tray Mengandung Minyak Babi

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi anak dengan penyakit campak. Foto biofarma.co.id.Alasan Campak Dapat Meyebabkan Kematian dan Wabah
    In Rehat
    Sabtu, 6 September 2025
  • Abalon. Foto Dok. BRIN.Tantangan Budidaya Abalon di Tengah Ombak Pantai Selatan yang Tinggi
    In IPTEK
    Sabtu, 6 September 2025
  • Ilustrasi telur mentah. Foto Couleur/pixabay.com.Iradiasi Pangan Telah Diterapkan Pada Cabai, Telur dan Bawang Merah
    In Rehat
    Jumat, 5 September 2025
  • Cacing tanah. Foto freepik.Cacing Tanah Si Kaya Protein yang Punya Nilai Ekonomi Tinggi
    In IPTEK
    Jumat, 5 September 2025
  • Ilustrasi proses iradiasi pada pangan. Foto BRIN.Iradiasi Pangan untuk Kurangi Food Loss, Lebih Awet, dan Menekan Risiko Kontaminasi
    In Rehat
    Kamis, 4 September 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media