Sabtu, 12 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Tips Mencegah Cemas Akibat Omicron: Batasi Baca Berita Lewat Handphone

Rasa panik dan cemas akibat pandemi Covid-19 merupakan bentuk gangguan psikomatik. Perlu ada edukasi untuk masyarakat agar bisa terkendali dan tidak menimbulkan kepanikan berlebihan.

Rabu, 9 Februari 2022
A A
Ilustrasi meditasi. Foto leninscape/pixabay.com.

Ilustrasi meditasi. Foto leninscape/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Habis varian Delta, terbitlah varian Omicron. Meski ada sejumlah varian lain, setidaknya dua varian virus SARS-Cov-2 ini termasuk dalam variant of concern, selain juga populer. Dan kehadiran varian Omicron yang disebut menular lebih cepat ketimbang varian Delta membuat masyarakat panik dan cemas. Apalagi sejumlah pakar memprediksikan Indonesia sudah mulai memasuki gelombang ketiga Covid-19 yang ditandai dengan peningkatan jumlah kasus dalam sepekan terakhir.

Sementara rasa panik dan cemas merupakan masalah serius yang harus segera diidentifikasi dan ditangani. Perlu ada edukasi kepada masyarakat untuk mengatur gejala panik sehingga dapat terkendali dan meminimalisasi panik yang berlebihan.

“Panik dan rasa cemas berpotensi menimbulkan gangguan psikosomatik. Dan pandemi Covid-19 varian Omicron berhubungan dengan peningkatan terjadinya gangguan psikosomatik,” papar dokter dari divisi psikosomatik dan paliatif FKUI-RSCM, Hamzah Shatri dalam Simposium Awam bertajuk “Manajemen Panik Akibat Covid-19 Varian Omicron dengan Telemedicine” yang digelar Divisi Psikosomatik dan Paliatif Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) sebagaimana dilansir laman ui.ac.id, Selasa, 8 Februari 2022.

Baca Juga: Stop Stigma Buruk, Gangguan Kesehatan Mental Lekas Pulih

Gangguan psikosomatik merupakan keluhan fisik (somatik) yang timbul atau dipengaruhi oleh pikiran atau emosi (psikis). Gangguan psikosomatik terbagi dua, yaitu psikis dan somatik. Gangguan psikis meliputi gangguan cemas (ansietas), depresi, gangguan tidur, dan fatigue (lelah) akut maupun kronik.

Gangguan psikis akan merasakan keluhan seperti sakit kepala, pusing, jantung berdebar-debar. Lebih lanjut, gangguan ini dapat memicu kambuhnya penyakit somatik seperti maag, hipertensi, serangan jantung, dan stroke. Bahkan, jika stres terjadi terus menerus dapat berujung pada kematian.

Gangguan ini dapat terjadi pada mereka yang terinfeksi virus maupun yang tidak. Rasa khawatir akan tertular, khawatir mengenai stigma, pengalaman pandemi, isolasi sosial merupakan beberapa faktor yang dapat menimbulkan gangguan psikosomatik saat pandemi.

Baca Juga: Ada 4 Kelompok Rentan Omicron, Masyarakat Bergejala Ringan Diminta Berempati

Pengabaian masalah psikosomatik akibat pandemi dapat memperparah kondisi tubuh. Oleh karenanya, gangguan ini perlu segera ditangani. Ada beberapa opsi terapi nonfarmakologi pada gangguan psikosomatik, antara lain psikoterapi suportif, seperti perawatan diri, terapi relaksasi, cognitive behaviour therapy, dan olahraga.

“Masalah psikis bukanlah masalah kecil. Diperlukan dukungan psikologis dan sosial baik untuk masyarakat, keluarga, maupun individu,” ujar Hamzah.

Perlu kerja sama yang baik antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan untuk hasil yang maksimal dalam penanganannya.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Covid-19handphonepsikispsikomatiksomatiktelemedecinevaksinasivarian Deltavarian Omicron

Editor

Next Post
Seremonial uji klinis pertama vaksin Merah Putih di Unair, 9 Februari 2022. Foto unair.ac.id.

Vaksin Merah Putih Masuk Tahap Uji Klinis I, Bersertifikat Halal hingga 2026

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media