Wanaloka.com – Banjir di 12 wilayah di Sumatera Barat telah surut. Berdasarkan pembaruan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait bencana banjir dan longsor di sana per 12 Maret 2024, jumlah korban yang tewas bertambah menjadi 27 orang, meliputi 24 orang di Kabupaten Pesisir Selatan dan 3 orang di Kabupaten Padang Pariaman.
Kemudian 5 orang hilang, 8 orang luka-luka, sebanyak 78.877 jiwa warga mengungsi. Ribuan bangunan rusak, baik rusak berat, sedang hingga ringan. Total kerugian ditaksir mencapai Rp226 miliar. Dari 12 kabupaten, daerah-daerah yang sudah dinyatakan tanggap darurat meliputi Pesisir Selatang, Padang Pariaman, Padang, Pasaman Barat dan Kepulauan Mentawai.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meminta kepada Pemprov Sumatera Barat dan seluruh unsur Forkopimda untuk meningkatkan percepatan penanganan darurat bencana banjir dan longsor yang terjadi di sana.
Percepatan penanganan darurat mulai dari pencarian dan pertolongan, bagaimana kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat dipenuhi sesegera mungkin hingga penanganan infrasturuktur dan lainnya. Jika pemerintah daerah telah menetapkan status keadaan darurat, maka hal-hal yang menjadi prioritas utama demi keselamatan masyarakat harus segera dilakukan.
“Jangan ada lagi kabar masih ada warga yang terisolir dan belum terpenuhi kebutuhan dasarnya. Jika masih ada banjir dan jalan terputus, segala macam cara harus bisa ditembus. Saya minta TNI/Polri, ketika ada kesulitan terkait medan dan jarak harus bisa menjadi pelopor. Kalau perlu TNI dan Polri pakai ransel berenang menembus banjir untuk memberikan bantuan,” tegas Suharyanto saat memimpin Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penanganan Banjir dan Longsor Sumatra Barat di Kantor Gubernur Sumatra Barat, Kota Padang, Senin, 11 Maret 2024.
Lebih lanjut, Suharyanto meminta Pemda Sumbar segera mengajukan segala hal yang dibutuhkan untuk penanganan darurat, baik dari logistik, peralatan maupun dana operasional. BNPB akan membantu dari segi anggaran operasionalnya.
“Kalau masih ada yang butuh alat berat, segera didata dan diajukan. BNPB akan bantu anggarannya,” kata Suharyanto.
Demi memaksimalkan segala daya dan upaya serta waktu agar lebih efektif dan efisien, Suharyanto menekankan perbaikan rumah dan infrastruktur yang rusak dapat segera mulai dilakukan secara paralel dengan tahapan penanganan darurat.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menyampaikan terdapat satu kampung di Pesisir Selatan yang harus segera direlokasi karena tidak memungkinkan untuk dibangun ulang di lokasi yang sama. Suharyanto meminta agar pihakpemda segera mengurus perizinan lahan untuk relokasi.
Discussion about this post