Pilihan makanan dalam set menu ladosan dhahar kembul bujana dimulai dari makanan pembuka (appetizer) hingga makanan penutup (dessert) yang menjadi menu favorit para sultan, mulai dari Sri Sultan Hamengku Buwono VII hingga IX. Ada 11 menu dihidangkan untuk para tamu, meliputi Bir Jawa, Roti Jok Semur Ayam, Ledre Pisang, Salad Mentimun, Nasi Pandan Wangi, Dendeng Age, Sapitan Lidah, Zwaart Zuur (Bebek Asam Hitam), Lombok Kethok Sandung Lamur, Setup Pakis Taji, dan Rondo Topo, dengan Saus Karamel.
Prosesi Ladosan Dhahar Kembul Bujana diawali dengan parade tujuh petugas perempuan dan laki-laki yang berjalan kaki dari dapur utama menuju gadri atau Bale Kambang. Penanggung jawab pembawa jodhang dipimpin oleh seorang bekel atau cucuk lampah. Kemudian disusul pembawa tembang di sebelah kiri, bersama empat petugas pembawa jodhang, dan terakhir pramusaji perempuan yang bertugas menyajikan hidangan di meja tamu.
Baca Juga: Pernah Mengalami Quarter Life Crisis? Begini Proses dan Cara Mengatasinya
Sebelum hidangan disajikan, para delegasi menyaksikan Tari Srimpi Pandhelori yang diiringi musik gamelan Gendhing Pandhelori. Tari tersebut biasanya hanya ditampilkan saat acara khusus di Keraton Yogyakarta.
Ketua EdWG G20, Iwan Syahril berharap melalui tradisi ladosan dhahar kembul bujana, para delegasi bisa mendapatkan pengalaman tak terlupakan di Yogyakarta. “Malam ini, kami ingin memperkenalkan Anda mengenai budaya dan tradisi berusia ratusan tahun yang diwujudkan dalam bentuk keramahan, tarian, dan masakan,” tutur Iwan. [WLC02]
Sumber: kemdikbud.go.id, 17 Maret 2022
Discussion about this post