Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Tren Pertanian Organik Meningkat, Dorong Pemanfaatan Pestisida dan Pupuk Nabati

Inovasi ini tidak hanya menekan penggunaan bahan kimia, tetapi juga menjaga keanekaragaman hayati serta keberlanjutan ekosistem pertanian.

Sabtu, 27 September 2025
A A
Kompos dari sisa dapur untuk pupuk tanaman. Foto melGreenFR/pixabay.com.

Kompos dari sisa dapur untuk pupuk tanaman. Foto melGreenFR/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Ia juga mendorong peneliti muda untuk tidak berhenti pada publikasi akademik.

“Jadilah peneliti sekaligus pengusaha. Ilmu harus berlanjut ke hilirisasi dan komersialisasi agar benar-benar bermanfaat,” pesan dia.

Sementara Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Tanaman Perkebunan, Samsudin menegaskan bahwa pengendalian hama dan penyakit dalam sistem organik memiliki tantangan tersendiri karena tidak menggunakan pestisida sintetis. Kecepatan kerja pengendali hayati relatif lambat, sementara potensi serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) tetap tinggi.

Baca juga: Kepemimpinan Baru Walhi Janjikan Garda Terdepan Keadilan Ekologis

“Jadi strategi pencegahan dengan teknologi ramah lingkungan sangat dibutuhkan,” jelas dia.

Samsudin mencontohkan beragam inovasi, mulai dari biopestisida berbasis patogen serangga, atraktan alami, asap cair, hingga minyak nabati seperti mimba dan serai wangi. Selain itu, teknik budidaya seperti rotasi tanaman, tumpangsari, dan sanitasi kebun terbukti mampu menekan populasi hama secara signifikan.

Lebih jauh, biopestisida dan agen hayati seperti jamur patogen serangga, nematoda, hingga jamur antagonis merupakan bagian integral dari Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

Baca juga: Ancaman Lahan Sawah di Indonesia, Tidak Dilindungi dan Alih Fungsi Kian Mengkhawatirkan

“Inovasi ini tidak hanya menekan penggunaan bahan kimia, tetapi juga menjaga keanekaragaman hayati serta keberlanjutan ekosistem pertanian,” kata dia.

Dengan penerapan inovasi tersebut, pertanian organik dapat menjadi lebih produktif sekaligus ramah lingkungan.

“Ke depan, teknologi pengendalian hayati harus menjadi arus utama, bukan sekadar alternatif,” tegas Samsudin.

Baca juga: BMKG Ingatkan Lagi Potensi Gempa Bumi Megathrust M8,8 di Pesisir Selatan DIY

Selain pengendalian hama, kualitas tanah juga menjadi pondasi penting dalam pertanian organik. Achmad Rachman dari Lembaga Sertifikasi Organik INOFICE menekankan bahwa tanah sehat adalah titik awal keberhasilan sistem organik.

Pupuk organik yang berkualitas dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan aktivitas mikroba, serta memperkuat daya tahan tanaman terhadap penyakit. Hal ini memberi peluang besar bagi Indonesia untuk mengembangkan produk organik berdaya saing tinggi di pasar global.

“Kesuburan tanah menentukan produktivitas dan kualitas hasil. Sehingga pupuk organik dan pengelolaan tanah terpadu menjadi krusial,” imbuh dia. [WLC02]

Sumber: BRIN

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: BRINpertanian organikpestisida kimiapestisida nabatipupuk nabati

Editor

Next Post
PLTP Kamojang di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Foto pln.co.id.

Klaim Ramah Lingkungan, Anggota Komisi XII DPR dan Pakar Ingatkan Risiko Energi Panas Bumi

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media