Wanaloka.com – Setelah libur panjang pekan lalu, hari ini sudah memasuki akhir pekan kembali. Alih-alih melepas rasa penat atau mengurai beban pikiran, liburan acapkali bukan jadi solusi. Malah membuat rasa cemas tanpa alasan, tak bersemangat, hingga kehilangan fokus. Ini yang disebut Psikolog Klinis Riliv, Toetik Septriasih sebagai gejala post-holiday blues.
Apakah Post-Holiday Blues Itu?
Toetiek menjelaskan, post-holiday blues (PHB) merupakan gejala psikologis berupa suasana hati yang menyenangkan hingga kesepian setelah menjalani liburan. PHB merupakan penyakit patologis atau perilaku tidak wajar.
“PHB adalah hal yang normal terjadi. Setiap orang pasti bisa mengungkapkan diri dari kondisi ini,” kata Toetik seperti dilansir dari laman its.ac.id, Jumat, 11 Maret 2022.
Setidaknya ada dua hal yang menyebabkan PHB. Pertama, ketika seseorang menjadikan liburan sebagai media untuk menghindar dari tanggung jawab yang harus dihadapi. Dalam istilah manajemen stre, kondisi ini disebut prinsip flight.
Baca Juga: Dampak Awan Panas Guguran Merapi, 253 Warga Mengungsi
“Akibatnya orang cenderung akan stres setelah selesai liburan,” kata Toetik.
Kedua, apabila orang mengalami peristiwa tidak nyaman selama berlibur. Misalnya, kehabisan uang, menghadapi kehilangan seseorang atau sesuatu, hingga perubahan gaya hidup seperti jam tidur dan pola makan.
Discussion about this post