Selasa, 5 Agustus 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Varietas Padi Gamagora 7 Tahan Hama dan Tumbuh di Lahan Kering

Gamagora 7 juga disebut Padi Amphibi yang diklaim bisa bertahan dalam kondisi perubahan iklim.

Senin, 6 November 2023
A A
Padi unggul varietas Gamagora 7 hasil riset peneliti UGM. Foto ugm.ac.id.

Padi unggul varietas Gamagora 7 hasil riset peneliti UGM. Foto ugm.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Varietas padi hasil riset Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM, yakni Gamagora (Gajah Mada Gogo Rancah) 7 tengah memasuki masa uji pasar. Varitas padi tersebut diujicobakan di 9 titik lahan sawah sejumlah daerah yang berlokasi di Pati, Wonogiri, Banyumas, Blora, Cepu, Jawa Tengah dan Ngawi, Jawa Timur.

Untuk uji coba penanaman di Jawa Tengah, UGM menggandeng pemerintah daerah. Sementara di Jawa Timur, UGM bekerja sama dengan Perusahaan Agribisnis Agri Sparta.

Kepala PIAT UGM, Prof. Taryono menjelaskan, Gamagora 7 merupakan varietas ketiga yang pernah diluncurkan UGM. Varietas tersebut mendapat Surat Keputusan (SK) Pelepasan Kementerian Pertanian pada 28 Maret 2023 yang intinya menyatakan padi Gamagora 7 dipandang mampu untuk meningkatkan produksi padi dan dianggap varietas unggul yang memiliki peranan penting dan potensial dalam usaha meningkatkan ketahanan pangan.

Baca Juga: KLHK Kebut Sosialisasi Bursa Karbon, Dosen UGM Ingatkan Perlu Dikawal

Alasannya, karena padi tersebut memiliki keunggulan hasil produksi tinggi, memiliki ketahanan terhadap hama wereng dan penyakit, serta cocok ditanam pada lahan sawah maupun tadah hujan.

“Varietas ini juga dijuluki padi amphibi karena memiliki karakter unggul adaptif terhadap perubahan iklim,” kata Taryono saat mengunjungi lokasi uji pasar padi Gamagora 7 di Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi pada 1 November 2023.

Padi varietas Gamagora 7 berasal dari hasil mutan radiasi dari induk padi Rajalele dari Klaten. Padi Rajalele dikenal padi yang pulen sehingga Gamagora 7 diharapkan punya mutu, bentuk dan rasa sama dengan Rajalele. Riset pun dilakukan sejak 2006 oleh empat peneliti, kemudian bertambah menjadi 10 peneliti.

Baca Juga: Indonesia dan Cina Bangun Laboratorium Teknologi Bahan Energi Baru dan Metalurgi

“Awalnya kami menanam di kebun fakultas. Lalu uji multilokasi di PIAT UGM hingga berbagai tempat,” kata Taryono.

Semula uji multilokasi dilakukan di 14 lokasi di seluruh indonesia, meliputi di 8 lokasi lahan sawah dan 6 lokasi tanah tadah hujan. Kegiatan uji multilokasi dilakukan untuk mendapatkan izin edar dan izin rilis varietas baru dari Kementerian Pertanian.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: alih fungsi lahanGamagora 7lahan tadah hujanmasa uji pasarpadi amphibiperubahan iklimPusat Inovasi Agroteknologi UGM

Editor

Next Post
Panambangan pasir di DAS Progo. Foto lbhyogyakarta.org.

Moratorium Izin Tambang DAS Progo, Walhi Yogya: Awal Pemulihan Lingkungan

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi penyu. Foto ambquinn/pixabay.com.Menguak Asal Usul Penyu Indonesia Lewat Sidik Jari Genetik yang Berbeda
    In Rehat
    Sabtu, 2 Agustus 2025
  • Ilustrasi kemenyan untuk bahan pembuatan parfum. Foto xbqs42/pixabay.com.Potensial Jadi Parfum Tropis Premium, Hilirisasi Kemenyan Harus Pertimbangkan Kelestarian Hutan
    In Rehat
    Jumat, 1 Agustus 2025
  • Desakan pencabutan izin terhadap korporasi pembakar hutan. Foto Dok. Walhi.Catatan Walhi, Karhutla Berulang Bukti Negara Melindungi Korporasi Pembakar Hutan
    In Lingkungan
    Jumat, 1 Agustus 2025
  • Kebun Raya Mangrove di Surabaya, Jawa Timur. Foto Dok. BRIN.Peran Kebun Raya Mangrove Surabaya dari Konservasi hingga Ketahanan Pangan
    In News
    Kamis, 31 Juli 2025
  • Memeluk pohon, salah satu bentuk terapi forest bathing. Foto aszak/pixabay.com.Forest Bathing, Terapi Redakan Stres Ringan hingga Sedang
    In Rehat
    Kamis, 31 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media