Senin, 27 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Vetiver Tanaman Pengendali Longsor Dangkal dan Permukaan

Vetiver sebagai tanaman pengendali tanah longsor hanya efektif untuk longsor dangkal dengan kedalaman 1,5 - 3 meter.

Minggu, 30 Juni 2024
A A
Sereh, salah satu tanaman vetiver system. Foto Dok. BNPB.

Sereh, salah satu tanaman vetiver system. Foto Dok. BNPB.

Share on FacebookShare on Twitter

Macam Tanaman Vetiver

Ada tiga jenis karakter pohon demi memulihkan ekosistim hulu. Pertama, tanaman keras dan buah buahan punya nilai ekonomis dan ekologis. Antara lain: Alpukad, Nangka, Cempedak, Matoa, Sukun, Aren (akar serabut), Rasamala, Puspa, Cempaka, Mindi ( Pohon Sukarno ), Ketapang, Jabon Puti, Biola Cantik (akar diatas), Beringin, Sempur, Mahoni, Gandaria, Kayu Putih, Kenanga, Sagu, Sereh Wangi, Kopi, Bambu, Kenari, Kemiri, Pala, Manggis, dan tanaman endemik lainnya.

Kedua, Vetiver Sistem sebagai pengikat tanah jangka pendek. Vetiver sejenis sereh wangi yang akarnya kuat dan kencang seperti kawat baja, mencengkram tanah serta menahan longsor.

Ketiga, Tanaman Porang. Porang sejenis umbi umbian, punya nilai ekonomis untuk masyarakat. Porang antara lain digunakan sebagai bahan baku untuk mie shirataki, rendah karbohidrat dan gula serta sangat baik untuk menjaga kesehatan penderita diabetes dan orang orang yang sedang melakukan diet.

Baca Juga: Juli-September 2024 Puncak Karhutla, BMKG Tebar 13 Ton NaCL di Kalbar

Irma Hutabarat, mantan penyiar televisi yang kini aktif di komunitas vetiver juga menjelaskan, agar tidak salah pengertian, yang ditanam sebaga penahan longsor bukanlah jenis akar wangi, tapi, Vetiver System untuk mitigasi bencana longsor .

“Di Garut dan beberapa tempat yang ditanam adalah akar wangi, yang diambil akarnya untuk bahan baku perfume Vetiveria Zizaionides. Yang kami tanam adalah bibit yang berbeda, pencegah longsor, Chrysophogon Zizaionides, dengan daun yang keras dan tegak lurus,” kata Irma.

Menurut Irma, harus dibedakan antara Chrysophogon zizaionides memiliki fungsi konservasi untuk mencegah longsor, banjir dan menjernihkan air.

Baca Juga: Terpesona Kegigihan Lansia Ikut Simulasi Evakuasi Mandiri Erupsi Gunung Merapi

“Tak bisa membandingkan vetiver dengan rumput gajah atau rumput lainnya kenapa? Karena perbedaan pada akarnya. Satu satunya tanaman yang akarnya serabut, namun berkekuatan 1/6 kawat baja adalah Vetiver System,” imbuh dia.

Secara Internasional, vetiver sudah diakui oleh PBB dan World Bank untuk mitigasi bencana. Irma menyimpulkan, artinya sudah melalui puluhan riset dan diuji di seluruh dunia. [WLC02]

Sumber: BRIN, BNPB

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: banjir dan longsorBNPBBRINlongsor dangkaltanaman vetiverVetiver System

Editor

Next Post
Kondisi salah satu rumah warga di tepi lubang bekas tambang material urug di Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, DIY, Juni 2024. Foto @noto_ suwarno¬_id/instagram.

Walhi Sebut Tambang Ilegal Kian Marak Akibat Proyek Tol Yogyakarta-Solo

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media