Senin, 29 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Walhi Gelar Fellowship Jurnalis tentang Krisis Lingkungan di Pesisir Jawa Tengah

Kamis, 30 Januari 2025
A A
Ilustrasi pengerukan sedimentasi di perairan pesisir. Foto Dok. KKP.

Ilustrasi pengerukan sedimentasi di perairan pesisir. Foto Dok. KKP.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Krisis lingkungan di pesisir Jawa Tengah semakin mendesak dan darurat. Desa-desa tenggelam, ekosistem rusak, dan mata pencaharian masyarakat terancam. Kondisi-kondisi tersebut tidak bisa “dinormalisasi,” hanya sebagai akibat dari dampak perubahan iklim. Lebih dari itu harus dilihat sebagai krisis iklim yang diperparah dengan berbagai kebijakan yang tidak berpihak pada keberlanjutan pesisir dan kemaslahatan serta keselamatan masyarakat Jawa Tengah.

Guna mendengungkan kesadaran masyarakat lebih luas tentang kondisi ini, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menginisiasi program Media Fellowship “Jurnalis Peduli Pesisir, Selamatkan Urip Wong Jateng,” yang diluncurkan, Kamis, 24 Januari 2025.

Program ini bertujuan untuk melibatkan para jurnalis, pers mahasiswa, hingga komunitas muda pesisir untuk mengungkap dan menyadarkan masyarakat dan pengambil kebijakan akan pentingnya menjaga kelestarian pesisir. Melalui karya-karya jurnalistik yang berkualitas, serta kolaborasi berbagi pengetahuan dan pemahaman dengan masyarakat pesisir, diharapkan dapat mendorong perubahan kebijakan dan tindakan nyata untuk menyelamatkan pesisir Jawa Tengah (Jateng).

Baca juga: Bencana Hidrometeorologi Pekan Terakhir Januari, 5 Tewas dan 1 Hilang

Direktur Walhi Jateng, Fahmi Bastian menjelaskan lebih dari 1.000 desa pesisir di Indonesia telah tenggelam pada 2020. Dan Jateng menjadi salah satu daerah dengan jumlah kasus tertinggi, yaitu 109 desa. Prediksi ke depan akan bertambah dengan melihat kondisi desa-desa pesisir saat ini.

Desa-desa seperti Timbulsloko, Bedono, dan Sriwulan di Demak kini telah berubah menjadi rawa-rawa, bahkan lautan. Selain itu, proyek-proyek pembangunan seperti Tol Tanggul Laut Semarang Demak (TTLSD), reklamasi, pembangunan kawasan industri dan penambangan pasir laut juga turut memperburuk situasi.

“Kami bukan anti pembangunan, tapi kami melihat kebijakan pemerintah yang katanya membangun untuk menyejahterakan masyarakat dan keberlanjutan ekosistem pesisir sama sekali bertolak belakang dengan dampak yang dihasilkan,” kata Fahmi.

Baca juga: Ekskursi untuk Melihat Potensi dan Manifestasi Panas Bumi di Gunung Kamojang

Laut dan pesisir hanya dilihat sebagai komoditas yang menguntungkan investor, meminggirkan dan memiskinkan masyarakat pesisir. Bahkan malah merusak terumbu karang tempat rumah ikan, dan menghabisi hutan-hutan mangrove yang selama ini menjadi benteng pesisirnya Jawa Tengah.

Kegiatan peluncuran Media Fellowship didahului dengan Diskusi Publik yang menghadirkan sejumlah narasumber, termasuk pakar pesisir Hotma Uli Sidabalok. Juga perwakilan masyarakat dari wilayah terdampak, seperti Bedono, Tambakrejo, dan Batang, yang juga menjadi desa terdampak krisis.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: fellowship jurnalisJawa TengahJurnalis Peduli Pesisir Awardkrisis lingkungan di pesisirpesisir Jawa TengahWalhi Jateng

Editor

Next Post
Baleg DPR RI usai rapat pleno Pengambilan keputusan soal Penyusunan Revisi RUU Minerba, 20 Januari 2025. Foto Geraldi/DPR.

Kritik Izin Tambang untuk Kampus, DPR Janjikan Tampung Aspirasi Publik

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi truk-truk pengangkut sampah. Foto PublicDomainPictures/pixabay.com.Sampah Nataru, Rest Area Wajib Mengelola dan Sanksi Bagi Kepala Daerah yang Abai
    In Lingkungan
    Sabtu, 27 Desember 2025
  • Tim rescue melakukan evakuasi korban longsor dan banjir di Kabupaten Pesisir Selatan,Sumbar, 9 Maret 2024. Foto Dok.BPBD Pesisir Selatan.Percepat Pencarian Korban Bencana dengan Integrasi Drone, AI dan Telepon Pintar
    In IPTEK
    Sabtu, 27 Desember 2025
  • Tim medis UGM memberi pelayanan kesehatan masyarakat terdampak bencana Sumatra di pengungsian. Foto Tim AHS UGM.Infeksi Pernafasan dan Penyakit Kulit Mengintai Pengungsi Bencana Hidrometeorologi
    In Rehat
    Jumat, 26 Desember 2025
  • Waspada hujan lebat libur Nataru 2026. Foto BMKG.Siklon Tropis Saat Libur Nataru, Waspada Potensi Hujan Lebat
    In News
    Jumat, 26 Desember 2025
  • Proses drop bantuan dengan helikopter untuk masyarakat di Karangbaru, Aceh Tamiang, 29 November 2025. Foto Dok. BNPB.UGM dan IPB Siapkan Langkah Penanggulangan Dampak Bencana Sumatra
    In News
    Kamis, 25 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media