Minggu, 1 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Warga Direlokasi Lebih 7 Kilometer dari Puncak Gunung Lewotobi Laki-laki

Rabu, 6 November 2024
A A
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada 4 November 2024. Foto Magma Indonesia.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada 4 November 2024. Foto Magma Indonesia.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kepala Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bersama Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hadi Wijaya meninjau  Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 6 November 2024 pagi. Mereka melihat kondisi seismograf aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki dan melihat secara langsung kondisi puncak gunung dari Pos PGA.

Jarak Pos PGA ke puncak gunung sejauh tujuh kilometer. Sepanjang perjalanan menuju ke lokasi PGA, tampak rumah warga yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) yang berjarak 3-7 kilometer dari puncak. Saat ini, rumah-rumah tersebut dipastikan kosong karena penghuninya tengah mengungsi.

“Kenapa masyarakat masih ada yang tinggal dalam radius di bawah 7 kilometer? Karena terakhir erupsi tahun 2002. Mungkin masyarakat menganggap dalam waktu 20 tahun tidak ada apa-apa, tapi terjadi (erupsi). Ini menjadi catatan agar masyarakat tidak bisa lagi tinggal di bawah radius 7 kilometer,” terang Suharyanto.

Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem, La Nina Tingkatkan Potensi Hujan Lebat Hingga Awal 2025

Seharusnya, sesuai aturan PVMBG,jarak terdekat adalah pos PGA. Kemudian rumah penduduk berada pada jarak lebih dari 9 kilometer dari puncak. Salah satu langkah mitigasi yang tepat menurut Suharyanto adalah merelokasi warga yang tinggal di wilayah KRB.

“Relokasi harus segera dilakukan. Nanti akan dikoordinasikan secara khusus, rumahnya ada ketentuan. Rumah yang dibangun untuk korban pascabencana tipe 90 meter persegi, rumah yang bisa dibangun dalam waktu satu minggu,” papar Suharyanto.

Bagi masyarakat yang direlokasi pun diminta tidak perlu khawatir akan kehilangan tanah dan lahan yang mereka miliki dalam radius 7 kilometer itu.

Baca Juga: Kasasi Ditolak MA, Perjuangan Suku Awyu Mempertahankan Hutan Papua Jalan Terus

“Lahan-lahan masyarakat ini tetap hak milik masyarakat, tapi tidak boleh ditempati,” tutur Suharyanto.

Upaya mitigasi

Bencana yang sudah terjadi beberapa hari lalu, dijadikan pengalaman berharga untuk masyarakat agar mentaati instruksi pihak-pihak yang berwenang. Dan bagi pemerintah diminta untuk melakukan langkah-langkah peningkatan kesiapsiagaan.

BNPB dan PVMBG Badan Geologi akan membawa ahli untuk memetakan kondisi gunung. Kemudian memasang early warning system sebagaimana yang di Gunung Marapi di Sumatra Barat dan Gunung Ibu di Halmahera Barat.

Baca Juga: Solusi Food Waste di Jakarta, Sampah Hotel Restoran Kafe Tak Masuk TPA

“Paling tidak dengan adanya alat yang lebih canggih peringatan kepada masyarakat lebih baik,” kata Suharyanto.

Meskipun kelak alat tersebut dipasang, namun sehebat apapun alatnya, belum ada yang bisa memprediksi secara tepat kapan letusan akan terjadi.

“Yang harus dijadikan catatan, manusia tetap berusaha. Tapi terkait saat tepat sebuah gunung bisa Meletus, tidak bisa diprediksi,” ucap dia.

Baca Juga: BMKG Prediksi Sepanjang 2025 Tidak Ada Anomali Iklim

Korban tewas 9 orang

Jumlah pengungsi yang sebelumnya tercatat sebanyak 2.472 jiwa kini meningkat menjadi 4.436 jiwa, tersebar di beberapa titik pengungsian yang tersebar di enam kecamatan. Sedangkan korban erupsi, hingga kini tercatat 9 orang tewas (bukan 10 orang), sementara 31 orang mengalami luka berat dan 32 orang lainnya luka ringan. Korban luka dirawat di RSUD Henrikus Fernandez Larantuka.

Saat ini yang masih dirawat berjumlah 5 orang dengan kondisi bervariasi, yakni luka berat 1 orang dan 4 orang lainnya luka sedang.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Gunung Lewotobi Laki-lakiKabupaten Flores TimurKRB gunung apipos pemantau gunung apirelokasi warga

Editor

Next Post
Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi lagi, 7 November 2024. Foto Magma Indonesia.

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Lagi, BNPB Desak Percepatan Relokasi

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi daging kurban dibungkus daun jati. Foto kemenagsidoarjo.com.Solusi Penumpukan Sampah Plastik dan Limbah Hewan Kurban Saat Iduladha
    In News
    Sabtu, 31 Mei 2025
  • Suasana aktivitas di sekitar tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon usai longsor, 30 Mei 2025. Foto Dok. BPBD Cirebon.Jumlah Korban Longsoran Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Jadi 14 Jiwa
    In Bencana
    Sabtu, 31 Mei 2025
  • Tim gabungan melakukan evakuasi para korban yang tertimbun longsoran tambang galian C di Gunung Kuda, Cirebon, 30 Mei 2025. Foto Dok. BNPB.Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Longsor, 10 Orang Tewas Tertimbun
    In Bencana
    Jumat, 30 Mei 2025
  • Peluncuran buku liputan investigsi tentang PSN, 28 Mei 2025. Foto Dok. AJI.Buku Liputan Investigasi 14 Jurnalis Soal Proyek PSN Tiga Daerah Diluncurkan
    In News
    Kamis, 29 Mei 2025
  • Danau Toba di Sumatera Utara. Foto Dok. Kemenpar.Kartu Kuning Sejak 2023, Keanggotaan Kaldera Toba dalam UNESCO Global Geopark Terancam Dicabut
    In Rehat
    Rabu, 28 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media