Wanaloka.com – BNPB mengimbau pemerintah daerah (Pemda) dan masyarakat untuk waspada dan siap siaga dampak bencana hidrometeorologi pada puncak musim hujan Januari hingga Februari 2022.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyatakan, Pemda dan masyarakat melakukan mitigasi dengan berbagai langkah, seperti memastikan saluran air berfungsi dengan baik, persiapan tempat evakuasi sementara dengan protokol kesehatan, atau sosialisasi kepada warga untuk rencana kesiapsiagaan keluarga.
Hal ini disampaikan Abdul Muhari merespons analisis dinamika atmosfer BMKG, perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada pekan ini atau periode 17 – 22 Januari 2022.
Baca Juga: Penanganan Dampak Gempa Banten, Kepala BNPB Prioritas Keselamatan Masyarakat dan Akurasi Pendataan
“Fenomena itu secara signifikan dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi,” kata Muhari, Selasa, 18 Januari 2022.
Dijelaskannya, berdasarkan analisis BMKG, wilayah dengan potensi hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi di Sumatera Barat, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Baca Juga: Antibodi Turun Setelah 6 Bulan Vaksinasi Primer, Ini Mekanisme Vaksinasi Booster
Sementara itu analisis gerakan tanah dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Januari 2022 menyebutkan sejumlah wilayah dengan potensi bahaya banjir, sedangkan tujuh kecamatan juga berpotensi banjir bandang, seperti di wilayah Kecamatan Bangsalsari, Ledokombo, Mayang, Panti, Rambupuji, Silo dan Sumberjambe.
Banjir di Pasuruan
Enam kecamatan di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, dilanda banjir. Sebanyak 5.017 kepala keluarga terdampak banjir.
Abdul Muhari mengungkapkan, banjir yang terjadi sejak Senin, 10 Januari 2022, menyebabkan meluapnya aliran Sungai Rejoso, dengan ketinggian muka air 50 hingga 100 sentimeter.
“BPBD Kabupaten Pasuruan mendata warganya sebanyak 5.017 Kepala Keluarga di enam kecamatan terdampak banjir,” ujar Abdul Muhari.
Baca Juga: Angin Kencang di Madiun, 56 Rumah Rusak dan Satu Sutet PLN Roboh
Enam kecamatan terdampak banjir, Kecamatan Gondang Wetan tepatnya Desa Sekarputih, Kecamatan Kraton tepatnya Desa Tambakrejo. Kemudian Kecamatan Grati tepatnya Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Gempol tepatnya Desa Gempol. Kecamatan Beji tepatnya Desa Kedungringin dan Desa Kedungboto. Kemudian Kecamatan Rejoso dengan desa terdampak antara lain Desa Kedungbako, Toyaning, Rejoso Kidul, Sedangrejo, Jarangan dan Patuguran.
Discussion about this post