“Pantauan kondisi di lokasi kejadian pada Selasa, 18 Januari 2022, cuaca hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Hal ini menambah kekhawatiran warga banjir akan semakin meluas,” kata Muhari.
Baca Juga: RUU TPKS Disetujui Jadi Inisiatif DPR RI
Disebutkannya, petugas BPBD bersama tim gabungan terus berkoordinasi dengan instansi terkait guna membantu warga terdampak, evakuasi warga yang rumahnya terendam juga terus dilakukan dengan menggunakan perahu karet.
Sementara dari Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, dilaporkan tiga desa (kelurahan) tersebar di tiga kecamatan terdampak banjir.
“Peristiwa ini berlangsung setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut pada Senin, 17 Januari 2022, sekitar pukul 18.00 WIB,” kata Muhari.
Baca Juga: Kebijakan Penanganan Covid-19 Varian Omicron Berubah-ubah, Ini Alasannya
Sebanyak 45 rumah warga Kelurahan Jember Kidul di Kecamatan Kaliwates, Kelurahan Jember Lor di Kecamatan Patrang dan Desa Klungkung di Kecamatan Sukorambi, terdampak banjir. Banjir juga menyebabkan kerusakan jembatan penghubung antar desa ini.
“BPBD Kabupaten Jember mencatat 45 kepala keluarga terdampak dan masih mendata warga yang mengungsi sementara,” ujar Muhari.
Dikatakannya, BPBD Kabupaten Jember bersama unsur TNI, Polri, serta aparat desa dan kecamatan membantu warga yang evakuasi ke tempat aman.
Baca Juga: KPK Ingatkan Penyelenggara Negara Menyampaikan LHKPN Tahun 2021
“Tidak ada laporan korban jiwa atau pun luka-luka akibat kejadian banjir kemarin,” tegas Muhari.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, wilayah di tiga kecamatan terdampak banjir ini masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga hujan petir pada Rabu, 19 Januari 2022.
Diungkapkan Muhari, kajian inaRISK, BNPB mengidentifikasi sebanyak 31 kecamatan memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
“Tiga kecamatan yang saat ini terdampak termasuk pada wilayah dengan potensi bahaya tersebut,” kata Muhari. [WLC01]
Discussion about this post