Selasa, 1 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Waspada Flu Burung, Bisa Menular dari Unggas ke Manusia

Virus flu burung mudah menular ke tubuh manusia. Para pakar membagikan tips pencegahan penularan dan cara aman mengonsumsi daging unggas.

Minggu, 19 Maret 2023
A A
Ilustrasi ternak ayam. Foto Alexas_Fotos/pixabay.com.

Ilustrasi ternak ayam. Foto Alexas_Fotos/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Guru Besar Mikrobiologi Molekuler Virus itu pun membagikan tips yang bisa dilakukan peternak. Pertama, lakukan vaksinasi.

“Vaksin ini terbukti mengurangi risiko, meski bukan menghilangkan virus,” kata Nidom.

Baca Juga: Ini Informasi Riset yang Dihasilkan dari Pusat Studi Kebumian UGM

Peternak pun harus teliti dalam memilih vaksin untuk ayam mengingat beragam produk vaksin tersedia. Penggunaan vaksin yang tidak tepat menyebabkan virus semakin kuat dan sulit dikendalikan.

“Jangan sampai memilih vaksin yang menantang virus yang ada di dalam tubuh ayam,” terang Nidom.

Kedua, teliti dalam memilih bibit ayam. Sensitivitas virus flu burung dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Peternak hendaknya memastikan bibit yang dibeli tidak peka terhadap virus flu burung. Diperlukan ketelitian dalam memilih bibit ayam yang baik.

Baca Juga: Gempa Dangkal Darat Kembali Guncang Tarutung

Misal, bibit A tidak peka penyakit lain, tapi peka flu burung. Bibit B belum tentu sama. Kalau peternak sudah mengetahui sejak awal bisa wanti-wanti risiko tersebut.

“Jangan berpikir setiap ayam itu sama. Kalau peternak lengah, bisa rugi,” kata Nidom.

Ketiga, pemilihan pakan yang tepat. Upaya ini dapat menjadi cara untuk mengurangi potensi flu burung. Pakan ayam yang tidak sesuai bisa menimbulkan alergi. Kemudian alergi yang terjadi dapat berdampak pada daya tahan tubuh ayam.

“Alergi bisa menjadi memicu kondisi yang menyebabkan virus masuk, apalagi flu burung,” papar Nidom.

Baca Juga: Solusi Palsu Krisis Iklim Membuat Beban Perempuan Kian Berat

Beli Ayam Potong, Bukan Ayam Hidup
Meskipun belum ada bukti penelitian, bahwa virus yang bisa menular dari unggas ke manusia kemudian dapat menular antar manusia, masyarakat was-was. Nidom meminta masyarakat tak perlu khawatir untuk mengonsumsi produk unggas, baik daging maupun telurnya. Meski merupakan virus yang berbahaya, virus flu burung dapat mati akibat pemanasan.

“Sebelum dijual, ayam itu ada proses pencabutan bulu. Saat pencabutan bulu ayam dilakukan pemanasan dengan air suhu 56 sampai 60 derajat celcius, itu virus sudah mati,” jelas Nidom.

Produk telur pun tak perlu dihindari, karena telur tidak berpotensi menularkan virus.

Baca Juga: Awan Panas Merapi Masih Fluktuatif, Tak Pengaruhi Kenaikan Suhu di DIY

“Selain kulit telur, di dalam telur itu ada selaput tipis berwarna putih yang menjadi penyaring semua mikroba dari luar,” papar Nidom.

Namun saat unggas dalam keadaan hidup, virus tersebut akan tetap hidup. Untuk mencegah penularan, masyarakat diminta untuk tidak mendekati kerumunan ayam karena berpotensi membawa virus.

Ia menyarankan masyarakat untuk membeli ayam potong yang biasa dijual di pasar dibanding ayam dalam keadaan hidup.

“Jangan membeli ayam hidup dan dipotong sendiri, itu banyak risiko. Lebih baik beli yang sudah dipotong atau di warung yang sudah matang,” kata Ketua Dewan Pembina Nidom Foundation tersebut. [WLC02]

Sumber: Universitas Airlangga

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Alvian influenzaayam potongFK UnairFKH Unairflu burungkejadian luar biasamenular dari unggas ke manusia

Editor

Next Post
Ilustrasi kecerdasan buatan. Foto Placidplace/pixabay.com.

Pro Kontra Kecerdasan Buatan, UGM dan UNESCO Susun Pedoman Etika AI

Discussion about this post

TERKINI

  • Gunung Rinjani. Foto Dok. Kemenpar.Belajar dari Kasus Juliana, Operator hingga Pendaki Harus Patuhi SOP Pendakian Ekstrem Gunung Rinjani
    In Traveling
    Sabtu, 28 Juni 2025
  • Ilustrasi badai dilautan. Foto dexmac/pixabay.comCuaca Ekstrem Intai Sepekan Depan, Waspada Liburan ke Puncak hingga Labuan Bajo
    In News
    Sabtu, 28 Juni 2025
  • Anggrek Dendrobium azureum. Foto Yanuar Ishaq Dwi Cahyo/Fauna & Flora International-Indonesia Programme.Anggrek Biru Raja Ampat Terancam Punah, Tapi Tak Dilindungi Hukum Indonesia
    In Rehat
    Jumat, 27 Juni 2025
  • PLTP Blawan Ijen, Kabupaten Bondowoso yang diresmikan secara hybrid oleh Presiden Prabowo Subianto, Kamis, 26 Juni 2025. Foto: BPMI Setpres.Prabowo Resmikan 55 Proyek Energi Panas Bumi dan Surya, Klaim Nol Emisi Karbon Tepat Waktu
    In News
    Jumat, 27 Juni 2025
  • Lahan proyek food estate yang memakan lahan hutan. Foto Dok. Greenpeace.Komisi IV DPR Janji Undang Aktivis Lingkungan untuk Bahas UU Baru Kehutanan
    In News
    Kamis, 26 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media