Wanaloka.com – Pusat Studi Kebumian (Earth Sciences and Environment) di Fakultas Geografi UGM dirancang untuk pelayanan akademik, dan masyarakat maupun praktisi terkait dengan informasi dan penghimpunan hasil-hasil penelitian dengan basis landscape ecology. Termasuk juga berbagai hasil studi seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW), dan studi-studi tematik.
“KLHK mendukung konsolidasi dan pengembangan Earth Sciences yang mencakup segala dimensi biosfir. Terlebih tantangan berat kondisi perubahan iklim sekarang dan ke depan,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Abubakar saat melakukan kunjungan ke sana, Rabu, 15 Maret 2023.
Melalui Pusat Studi Kebumian, hal-hal berkaitan kebumian yang menyangkut fenomena alam, kewaspadaan bencana, manfaat kekayaan alam, pemanfaatan alam, dan sebagainya akan dihimpun dan dirangkum dengan penataan informasi dari data yang begitu melimpah. Subjek dimaksud merupakan bagian dari rumpun dasar keilmuan geografi. Untuk tahap awal akan berfokus pada informasi hasil penelitian berbasis Geo-reference dan Geo-science.
Baca Juga: Gempa Dangkal Darat Kembali Guncang Tarutung
“Kami pikirkan juga lebih lanjut untuk bisa dibangun Fakultas Geografi paling sedikit satu di tiap pulau besar. Tentu saja di IKN,” ujar Siti.
Pusat Studi Kebumian tersebut juga perlu dilengkapi dengan field observatory. Untuk temanya dapat disesuaikan dengan hal-hal yang penting bagi masyarakat.
“KLHK akan terus mendukung hadirnya field observatory bagi kepentingan edukasi dan ekonomi masyarakat juga selain kewaspadaan bencana, seperti untuk industri gemstone dan sebagainya,” imbuh Siti.
Baca Juga: Solusi Palsu Krisis Iklim Membuat Beban Perempuan Kian Berat
Discussion about this post