Sabtu, 2 Agustus 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Wilayah Tektonik Kamchatka Mirip Pantai Barat Sumatra, Pantai Selatan Jawa dan Utara Halmahera

Wilayah utara Kamchatka pernah mengalami gempa dengan magnitudo 9 pada 1950-an dan bagian selatan magnitudo 8,1 pada 1960–1970-an.

Rabu, 30 Juli 2025
A A
Gempa M8,7 di Rusia, 30 Juli 2025. Foto US Geological Survey.

Gempa M8,7 di Rusia, 30 Juli 2025. Foto US Geological Survey.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Pakar gempa Institut Tenologi Bandung (ITB), Prof. Irwan Meilano menjelaskan, bahwa gempa besar Magnitudo 8,7 di wilayah Kamchatka, Rusia pada 30 Juli 2025 berada di zona seismic gap. Yakni wilayah yang pernah mengalami gempa besar secara historis, namun dalam kurun waktu lama tidak menunjukkan aktivitas signifikan.

Berdasarkan catatan sejarah, di wilayah bagian utara Kamchatka pernah mengalami gempa dengan magnitudo 9 pada 1950-an dan bagian selatan magnitudo 8,1 pada 1960–1970-an. Sementara Kamchatka dalam kurun waktu 80–100 tahun terakhir belum pernah mengalami gempa di atas magnitudo 8.

Irwan yang pernah melakukan studi langsung di wilayah tersebut mengungkapkan bahwa Kamchatka dari segi tektonik mirip dengan kawasan pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa, dan utara Halmahera di Indonesia.

Baca juga: Muka Air Laut di Wilayah Indonesia Naik di Bawah 0,5 Meter Usai Gempa M8,7 Rusia, Berbahayakah?

“Artinya, potensi terjadinya gempa besar sangat mungkin terjadi,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB itu, Rabu, 30 Juli 2025.

Gempa utama yang terjadi hari ini diawali gempa awal (foreshock) dengan magnitudo 7 yang terjadi lebih dari seminggu sebelumnya. Status foreshock baru dapat dipastikan apabila diikuti gempa utama.

“Setelah gempa utama, kita umumnya akan menghadapi gempa-gempa susulan (aftershock). Dalam beberapa kasus, gempa susulan justru bisa lebih besar, seperti yang terjadi di Lombok tahun 2018,” jelas dia.

Baca juga: Enam Provinsi Siaga Tanggap Darurat Karhutla 2025

Namun jika mengikuti pola umum, maka gempa susulan di Kamchatka diperkirakan akan memiliki magnitudo lebih kecil. Adapun Kamchatka merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk yang rendah sehingga diharapkan dampak kerusakan tidak signifikan. Meski demikian, potensi tsunami tetap menjadi perhatian.

Potensi dampak ke Indonesia dan Asia Timur

Dengan magnitudo mencapai 8,7, gempa ini berpotensi memicu guncangan kuat, khususnya di kawasan sekitar. Ia memperkirakan di bagian utara Hokkaido, Jepang, intensitas guncangan bisa mencapai skala 8 hingga 9 dalam skala intensitas gempa.

Hal yang lebih dikhawatirkan adalah ancaman tsunami yang bisa menjalar jauh dari pusat gempa.

Baca juga: Pola Unik Pergerakan Kura-kura Moncong Babi Kadang ke Hulu Kadang ke Hilir

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BMKGgempa bumi RusiaITBKamchatkaProf Irwan Meilanozona seismic gap

Editor

Next Post
Tanaman mangrove. Foto Dok. KLH.

Menjaga Mangrove Lewat Stop Buang Sampah, Terbitkan Regulasi dan Gandeng Kampus

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi penyu. Foto ambquinn/pixabay.com.Menguak Asal Usul Penyu Indonesia Lewat Sidik Jari Genetik yang Berbeda
    In Rehat
    Sabtu, 2 Agustus 2025
  • Ilustrasi kemenyan untuk bahan pembuatan parfum. Foto xbqs42/pixabay.com.Potensial Jadi Parfum Tropis Premium, Hilirisasi Kemenyan Harus Pertimbangkan Kelestarian Hutan
    In Rehat
    Jumat, 1 Agustus 2025
  • Desakan pencabutan izin terhadap korporasi pembakar hutan. Foto Dok. Walhi.Catatan Walhi, Karhutla Berulang Bukti Negara Melindungi Korporasi Pembakar Hutan
    In Lingkungan
    Jumat, 1 Agustus 2025
  • Kebun Raya Mangrove di Surabaya, Jawa Timur. Foto Dok. BRIN.Peran Kebun Raya Mangrove Surabaya dari Konservasi hingga Ketahanan Pangan
    In News
    Kamis, 31 Juli 2025
  • Memeluk pohon, salah satu bentuk terapi forest bathing. Foto aszak/pixabay.com.Forest Bathing, Terapi Redakan Stres Ringan hingga Sedang
    In Rehat
    Kamis, 31 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media