“Kami melakukan mitigasi geologi mulai dari pengembangan sistem untuk pemantauan yang kami tingkatkan di enam lokasi,” kata Arifin.
Kementerian ESDM juga melakukan mitigasi bencana geologi guna meminimalkan resiko yang terjadi. Terkait kegunungapian, Badan Geologi Kementerian ESDM telah mengembangkan sistem pemantauan gunung api di 6 lokasi, pelaksanaan pemetaan geologi gunung api di 2 lokasi, dan pelaksananaan pemetaan kawasan rawan bencana gunung api di 4 lokasi pada 2022. Juga pengembangan empat pos Pengamat Gunung Api (PGA), meliputi pos PGA Iya (NTT), pos PGA Merapi-Kaliurang (DIY), pos PGA Arjuno Welirang (Jatim), dan pos PGA Sinabung (Sumut).
Baca Juga: Banjir di Sambas Puluhan Ribu Warga Terdampak, Waspadai Dampak Cuaca hingga 3 Februari 2023
Selain itu, Kementerian ESDM juga melakukan pemetaan kawasan rawan bencana gempa bumi di 2 lokasi dan pemetaan kawasan rawan tsunami di 2 lokasi. Juga telah menerbitkan peta zona kerentanan gerakan tanah di 4 lokasi, serta pemasangan landslide early warning system 3 lokasi di Pacitan.
“Ke depan kami harus meningkatkan terus program-program mitigasi. Dan kami membutuhkan anggaran khusus yang bisa dialokasikan. Juga rekomendasi-rekomendasi yang dikeluarkan itu diharapkan bisa dilaksanakan di daerah-daerah yang diperkirakan akan mengalami potensi,” ucap Arifin. [WLC02]
Sumber: Kementerian ESDM
Discussion about this post