Rabu, 27 September 2023
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Agung Satyawan: Jika Ukraina Jadi Anggota NATO, PD III Dikhawatirkan Meletus

Operasi militer Rusia terhadap Ukraina benar-benar dilancarkan. Ada kekhawatiran masyarakat dunia, perang ini akan melebar menjadi Perang Dunia III.

Jumat, 25 Februari 2022
A A
Ign. Agung Satyawan. Foto uns.ac.id.

Ign. Agung Satyawan. Foto uns.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kekhawatiran masyarakat dunia atas pecahnya Perang Dunia III yang dipicu operasi militer Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 juga dirasakan analis politik internasional Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Ign. Agung Satyawan. Ia menengarai serangan Negara Beruang Merah ke Ukraina merupakan gagalnya dialog perdamaian.

“Sangat disesalkan,” kata Agung sebagaimana dilansir dari laman uns.ac.id, Jumat, 25 Februari 2022.

Dan seperti operasi militer lainnya, dipastikan memakan korban dan kerusakan fasilitas publik. Sementara tanda-tanda penambahan pasukan Rusia yang siap tempur di perbatasan Ukraina sudah lama dilaporkan oleh pihak intelijen Barat. Pihak Rusia menyebut operasi militer khusus.

Baca Juga: Munif Ghulamahdi: Teknologi Budidaya Jenuh Air Jadi Solusi Kelangkaan Kedelai

Serangan dimulai atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin usai mendapat izin dari Majelis Tinggi Parlemen Rusia untuk mengerahkan pasukan militer ke negara pecahan Uni Soviet tersebut. Beberapa misil mulai ditembakkan militer Rusia yang sudah memasuki wilayah udara Ukraina sejak pukul 08.00. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pun langsung mengadakan pembicaraan dengan negara-negara anggota G7 untuk segera menetapkan sanksi terbaru bagi Rusia sebagai konsekuensi serangan tersebut.

Mengapa Rusia menyerang Ukraina?

Serangan dipicu atas terusiknya Rusia melihat banyak bekas anggota Pakta Warsawa yang bergabung dengan North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan Uni Eropa. Tak terkecuali Ukraina.

Rusia pun berupaya keras untuk mempertahankan negara-negara pecahan Uni Soviet untuk tetap pro kepadanya. Namun, Ukraina sebagai salah satu negara pecahan Uni Soviet justru pro Barat, bahkan sempat berkeinginan masuk NATO.

Sayangnya, rencana Ukraina bergabung ke dalam NATO urung dilakukan karena sejumlah persyaratan yang sulit dipenuhi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, salah satu syarat adalah harus mendapat referendum dari seluruh rakyat Ukraina dan persetujuan dari anggota NATO.

Baca Juga: Gempa Pasaman Barat, Tujuh Orang Meninggal Dunia

Meski batal bergabung, Putin tetap ngotot melancarkan operasi militer. Bahkan meminta militer Ukraina untuk tidak melakukan perlawanan agar dapat pulang ke rumah bersama keluarganya.

Di sisi lain, apabila NATO menyetujui proposal bergabungnya Ukraina, menurut Agung adalah skenario terburuk dari serangan Rusia.

“Jika hal ini terjadi, Perang Dunia III dikhawatirkan akan meletus. Semoga tidak terjadi,” harap Agung.

Eskalasi Rusia-Ukraina

Serangan Rusia ke Ukraina merupakan babak baru dari memanasnya hubungan kedua negara usai Negara Beruang Merah mencaplok Crimea pada tahun 2014 yang lalu. Perlu diketahui, sebelum Rusia melakukan serangan, dua wilayah di Ukraina, yaitu Donetsk dan Luhansk, sudah menyatakan diri berpisah dari negara ini. Bahkan, Putin telah mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk.

Wilayah-wilayah Donetsk, Luhansk, dan beberapa wilayah di perbatasan Rusia-Ukraina, termasuk Semenanjung Crimea merupakan entry-point Rusia untuk masuk ke Ukraina.

Baca Juga: Komnas HAM: Benar, Ada Penggunaan Kekuatan Berlebihan dalam Pengukuran Lahan di Desa Wadas

Wilayah-wilayah ini, disebut Agung banyak dihuni penduduk yang beretnis Rusia, pro terhadap Rusia, dan ingin melepaskan diri dari Ukraina. Donetsk dan Luhansk secara sepihak sudah menyatakan lepas dari Ukraina dan meminta perlindungan terhadap Rusia.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: ASEANG20NATOoperasi militer Rusia ke UkrainaPBBPerang Dunia IIIperang Rusia-Ukraina

Editor

Next Post
Ilustrasi kehidupan masa pandemi Covid-19. Foto Surprising_Shots/pixabay.com.

Masa Endemi Tetap Prokes, Kecuali Ada Vaksin 100 Persen Kebal Covid-19

Discussion about this post

TERKINI

  • Peta Pulau Rempang. Foto ugm.ac.id.Diskusi UGM, Ini Alasan Pemerintah Ngotot Bangun PSN Rempang
    In News
    Selasa, 26 September 2023
  • Guru Besar Fakultas Peternakan UGM Prof. Bambang Suhartanto. Foto ugm.ac.id.Bambang Suhartanto: Beternak Sapi di Bawah Tegakan Perkebunan Sawit
    In Sosok
    Senin, 25 September 2023
  • Tim penjelajah biodiversity BKSDA Kalimantan Tengah. Foto ppid.menlhk.go.id.Jelajah 10 Hari di Kalteng Temukan Potensi 16 Spesies Baru
    In News
    Senin, 25 September 2023
  • Bentrokan di Pulau Rempang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada Kamis, 7 September 2023, terkait proyek pembangunan kawasan Rempang Eco-City. Foto walhiriau.or.id.Data Walhi, Konflik Agraria Meningkat di Daerah Proyek PSN
    In Lingkungan
    Senin, 25 September 2023
  • Dosen KK Teknologi Reaksi Kimia dan Katalis FTI ITB, Prof. I Gusti Bagus Ngurah Makertihartha. Foto itb.ac.id.Makertihartha: Konversi Minyak Nabati Menjadi Bahan Bakar Nabati untuk EBT
    In Sosok
    Minggu, 24 September 2023
wanaloka.com

©2022 Wanaloka Media

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Wanaloka.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2022 Wanaloka Media