Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Aktivitas Lempeng Indo Australia Kembali Picu Gempa di Provinsi Bengkulu

Rabu, 19 April 2023
A A
Episentrum gempa dangkal di Provinsi Bengkulu pada Rabu, 19 April 2023. Foto tangkap layar Google Earth berdasarkan koordinat BMKG.

Episentrum gempa dangkal di Provinsi Bengkulu pada Rabu, 19 April 2023. Foto tangkap layar Google Earth berdasarkan koordinat BMKG.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Aktivitas di zona Lempeng Indo Australia kembali memicu gempa di Provinsi Bengkulu pada Rabu, 19 April 2023, yang dirasakan dengan guncangan hingga skala intensitas III Modified Mercalli Intensity (MMI) yakni, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto menjelaskan, gempa di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, terjadi pada Rabu, 19 April 2023, pukul 05.39 WIB dengan kekuatan 4,4 magnitudo, dan termasuk jenis gempa dangkal.

Hasil analisa BMKG, episenter gempa terletak pada koordinat 3.79 derajat Lintang Selatan dan 101.86 derajat Bujur Timur, berlokasi di laut pada jarak 54 kilometer Barat Daya Bengkulu Utara pada kedalaman 18 kilometer.

Baca Juga: Aktivitas Lempeng Indo Australia Kembali Picu Gempa Kali Ini Pantai Barat Sumatera Bengkulu 6,2 Magnitudo

“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo Australia ke Lempeng Eurasia,” kata Hartanto.

Gempa yang terjadi dirasakan di wilayah Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, dan Bengkulu Utara dengan skala intensitas II hingga III Modified Mercalli Intensity (MMI) yakni, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Baca Juga: Konservasi Orangutan Kalimantan, Pulih dari Luka Jerat Kembali ke Alam Liar

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: aktivitas Lempeng Indo AustraliaGempa Bengkulu Utaragempa dangkalgempa Pantai Barat Sumateragempa Provinsi Bengkulu

Editor

Next Post
Suasana salah satu tempat pembuangan sampah sementara di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Forpi Kota Yogyakarta

Masa Lebaran, Menteri Siti Nurbaya Prediksi Lonjakan Sampah 49 Ton Lebih

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media