Wanaloka.com – Guru Besar dalam Bidang Reaktor Maju Pembangkit Daya pada Fakultas Teknik UGM, Prof. Andang Widi Harto merasa prihatin atas permasalahan sistem energi dunia, terutama di Indonesia. Sebab masih didominasi penggunaan sumber daya energi fosil yang mengakibatkan peningkatan kandungan emisi dan karbondioksida di Bumi.
“Perlu kiranya melakukan upaya pengurangan penggunaan energi fosil ini. Salah satunya dengan menggunakan teknologi energi nuklir dan energi terbarukan,” kata dia dalam pidato pengukuhan berjudul “Aspek Strategis Pengembangan Teknologi Sistem Energi Nuklir di Indonesia: Peran Teknik Nuklir dalam Pengembangan Teknologi Reaktor Nuklir Maju” di Balai Senat UGM, Kamis, 13 November 2025.
Menurut dia, saat ini penyedia energi di Indonesia masih menghadapi tantangan. Seperti konsumsi energi per kapita yang masih rendah, dominasi sumber daya energi fosil, kurang mendukungnya industri yang kompetitif, dan tantangan dari net zero emission.
Baca juga: Walhi Desak Indonesia Suarakan Kembali ke Rakyat – Kembali ke Akar di COP 30
Andang berpandangan perlu langkah-langkah mitigasi sebagai upaya penting dalam mengurangi emisi CO2, yaitu dengan mengurangi penggunaan sumber daya energi fosil. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dinilai telah terbukti mampu menghasilkan energi (listrik) secara masif, kontinu dan dengan biaya terjangkau.
Ia meyakini teknologi nuklir dapat dimanfaatkan sebagai energi termal untuk berbagai keperluan masa depan.







Discussion about this post