Rabu, 18 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Bahan Bakar Nabati Dikembangkan untuk Kurangi Impor Bensin

Selasa, 10 Oktober 2023
A A
Menteri ESDM Arifin Tasrif pada acara 'Sustainability: Ethanol Talks'. Foto kemenparekraf.go.id.

Menteri ESDM Arifin Tasrif pada acara 'Sustainability: Ethanol Talks'. Foto kemenparekraf.go.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Sebagian besar kebutuhan domestik Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia berasal dari impor, terutama bensin. Ada peningkatan impor bensin dari sekitar 123 juta barel pada tahun 2015 menjadi 138 juta barel pada tahun 2022.

“Ketergantungan tinggi terhadap impor bahan bakar akan membahayakan ketahanan energi nasional,” jelas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada acara ‘Sustainability: Ethanol Talks’ yang diselenggarakan di Jakarta pada 9 Oktober 2023.

Mengingat konsumsi BBM Indonesia pada tahun 2022 mencapai lebih dari 1.100 Million Barrel Oil Equivalent (MBOE) atau meningkat sekitar 30 persen dibandingkan tahun 2012. Sebab terjadi peningkatan konsumsi BBM di sektor industri dan transportasi.

Baca Juga: Peta Jalan Dekarbonisasi Jadi Acuan Pariwisata Indonesia Ramah Lingkungan

Salah satu upaya mengurangi ketergantungan impor minyak yang dilakukan Pemerintah adalah mengembangkan bahan bakar nabati (BBN). Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki sumber BBN yang besar.

Program biodiesel misalya, telah ditetapkan pada tahun 2008 dengan menerapkan campuran 2,5 persen. Kemudian ditingkatkan hingga Februari 2023 dengan menetapkan mandatori campuran Biodiesel mencapai 35 persen atau lazim disebut B35.

Implementasi program biofuel juga dimaksudkan untuk mengurangi emisi hingga 31,9 persen di bawah BAU (Business as Usual) pada tahun 2030. Serta untuk memenuhi target bauran energi sebesar 23 persen pada tahun 2025.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: bahan bakar minyakbahan bakar nabatibioetanolbiofuelimpor bensinMenteri ESDM Arifin Tasrif

Editor

Next Post
Guru Besar Teknik Kimia UGM, Prof. Chandra Wahyu Purnomo. Foto ugm.ac.id.

Chandra Wahyu: Industri Kimia Kurangi Minyak Bumi, Ganti Bahan Baku Terbarukan

Discussion about this post

TERKINI

  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Dua perempuan menanam padi di sawah. Foto Wanaloka.com.Teknik Alternate Wetting and Drying Hasilkan Padi Berkualitas dan Rendah Karbon
    In IPTEK
    Senin, 16 Juni 2025
  • Ilustrasi emisi karbon akibat deforestasi. Foto bones64/pixabay.comDokumen Second NDC Disusun, Menhut Minta Lebih Realistis dan Teknokratis
    In News
    Senin, 16 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media