Wanaloka.com – Banjir dan longsor landa Cilacap, Jawa Tengah, dipicu hujan intensitas tinggi berdurasi panjang sejak Selasa hingga Rabu, 10 Agustus 2022. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofiksai (BMKG) menyebutkan, Jawa Tengah termasuk Kabupaten Cilacap masuk kategori waspada terhadap bencana hidrometeorologi dampak hujan lebat pada Jumat, 12 Agustus 2022.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, banjir dan longsor landa Cilacap terjadi di lima desa Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, terdampak bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor.
Wilayah yang terdampak tanah longsor di Desa Adimulya terjadi di kawasan lahan milik Perhutani. Tanah longsor tersebut menutup ruas jalan kabupaten, jalur alternatif antara Adimulya-Malabar, tepatnya di tanjakan Geger Kondang.
Baca Juga: Longsor di Cilacap, 177 Warga Desa Kutabima Mengungsi
“Hasil asesmen didapatkan panjang longsoran mencapai 10 meter, lebar 10 meter, kemiringan 20 meter dan ketebalan material longsor 2,5 meter. Akibat longsoran itu, jalur tersebut sementara hanya dapat dilalui kendaraan roda dua saja, sehingga menghambat mobilitas warga,” ungkap Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB pada Kamis, 11 Agustus 2022.
Di Desa Malabar tanah longsor dan banjir melanda. Ketinggian muka air tercatat 1,5 meter yang mengenangi 20 hektar areal persawahan dampak jebolnya tanggul sungai Cikijing.
“Padi terancam mengalami puso,” sebut Muhari.
Musibah tanah longsor di Desa Malabar, merusak dapur rumah milik Sartono dengan volume material longsor panjang 20 meter, lebar 2 meter dan tinggi 3 meter.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Lagi Ancaman Gempa Megathrust di Selatan Jawa, Siapkan Mitigasi
“Beruntung tidak ada korban atas peristiwa itu, namun menimbulkan kerugian,” ujar Muhari.
Kawasan lereng kebun di Desa Majingklak mengalami longsor. BNPB menyebutkan, material longsoran sepanjang 100 meter, lebar 30 meter dan kemiringan 70 derajat.
Material longsoran menimbun areal persawahan padi siap panen milik warga bernama Karjono.
Muhari menyatakan, jebolnya tanggul irigasi Mungkal Meong di Desa Majingklak sepanjang 2 meter hingga terjadi longsoran tebing sepanjang 25 meter, tinggi 27 meter dan lebar 10 meter.
Discussion about this post