Wanaloka.com – Gelaran Debat Keempat Pilpres Pemilu 2024 ke-4 yang digelar 21 Januari 2024 lalu ditunggu para aktivis lingkungan terkait ide-ide ketiga calon wakil presiden. Mengingat tema yang diangkat tentang energi, sumber daya alam, sumber daya manusia, pajak karbon, lingkungan hidup dan agraria, serta masyarakat adat.
Debat juga menyinggung persoalan pangan dan pertanian. Salah satu cawapres menyampaikan solusi guna mengatasi kelangkaan pupuk adalah dengan pemanfaatan teknologi smart farming. Apakah itu smart farming?
Sederhananya, menurut pengamat pertanian, agroklimatologi dan perubahan iklim, Bayu Dwi Apri Nugroho, smart farming bisa diartikan pengembangan sistem pertanian berbasis teknologi (information technology).
Baca Juga: Saling Serang Elit Soal Nikel Tetap Abai Derita Rakyat Akibat Tambang Nikel
Pengembangan sistem pertanian berbasis teknologi ini sebagaimana yang terjadi pada moda transportasi online dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yang terus berkembang pesat di Indonesia. Dimana dengan bermodalkan smartphone yang terhubung ke internet dan aplikasi, masyarakat dengan mudah menjangkau akses berbagai jenis layanan transportasi.
Begitu pula dalam dunia Pendidikan yang mulai menerapkan sistem e-learning dengan berbagai metode pengajaran yang ditawarkan. Jarak sudah bukan lagi menjadi kendala dalam proses pembelajaran.
“Sistem tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga mampu mengakomodir komunikasi dua arah antara guru dan murid sebagaimana proses belajar mengajar di ruang kelas. Inipun terjadi di bidang pertanian,” ujar Bayu di Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Rabu, 24 Januari 2024.
Baca Juga: Daur Ulang Baterai Bekas Lewat Pirometalurgi, Hidrometalurgi atau Langsung
Bagi Bayu, sektor pertanian hingga saat ini diyakini masih menjadi sektor yang mampu berkontribusi positif dalam mewujudkan pembangunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian masih menjadi salah satu dari tiga sektor utama penggerak ekonomi nasional setelah industri dan perdagangan.
Kebijakan pangan pemerintah yang direpresentasikan dalam berbagai program terobosan pembangunan pertanian bermuara pada tujuan utama untuk mencapai kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani maupun masyarakat umum. Pemerintah dan masyarakat saling berbenah dan berinovasi untuk pengembangan pertanian, salah satunya melalui pengembangan teknologi digital dalam pertanian.
“Teknologi digital tentunya dapat dimanfaatkan selama proses on farm dan off farm,” ucap Bayu.
Baca Juga: Warga Tewas Menolak Tambang Emas di Blok Wabu Papua
Discussion about this post