Ada tiga faktor kemampuan dalam merespons ancaman keberlangsungan biodiversitas laut. Yakni, memahami distribusi biodiversitas secara spasial maupun temporal, mengawasi perubahan biodiversitas akibat aktivitas manusia, dan observasi sesuai habitat dan taksa.
Saat ini banyak teknologi mengeksplorasi kehidupan di laut, dan teknologi menjadi kunci revolusi penemuan biodiversitas .
Seperti teknologi eDNA (environmental DNA) atau juga disebut DNA lingkungan, yang dimanfaatkan dalam riset bioinformatika pada biodiscovery kehidupan laut. Yang mampu mengidentifikasi spesies dan estimasi kelimpahannya dengan pendekatan genetik.
Baca Juga: Tambang Emas di Kotabaru Kalsel Longsor, 6 Orang Tewas dan 5 Orang Hilang
Dengan teknologi eDNA, diketahui sebaran spesies di suatu wilayah perairan Indonesia, juga organisme apa saja yang terlibat dalam suatu rantai makanan.
Menurut Beginer, pendekatan dengan eDNA masih terbilang baru, namun bermanfaat dalam waktu, identifikasi dan keakuratan.
“Identifikasi lebih mudah, akurat serta lebih banyak spesies yang dapat diidentifikasi, termasuk spesies langka dan invasif. Metode ini telah diterapkan pada kasus terumbu karang di Indonesia,” imbuhnya. [WLC01]
Sumber: IPB University
Discussion about this post