Wanaloka.com – Laut dan daratan merupakan sumber makanan penting bagi makhluk hidup, termasuk manusia. Di banyak negara, terutama negara kepulauan seperti Indonesia, laut mempunyai peran penting dalam menjamin ketahanan pangan.
Sayangnya, lautan sering dijadikan lokasi pembuangan unsur kimia berbahaya dan ditransfer ke organisme hidup. Bahkan akhirnya didistribusikan dalam siklus makanan. Beberapa bahan kimia dapat menjadi racun bagi tubuh apabila berlebihan. Meskipun di sisi lain, bahan kimia dalam konsentrasi rendah juga berperan bagi manusia.
“Jadi unsur-unsur tersebut dalam sumber makanan perlu dikendalikan pada tingkat yang tidak melebihi batas,” kata Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) BRIN, Puji Lestari, Kamis, 26 September 2024.
Baca Juga: Tim Advokasi Tolak Tambang Ajukan Uji Materiil PP 25 yang Berikan IUPK untuk Ormas Agama
Kepala Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) BRIN, Satriyo Krido Wahono menambahkan, isu kontaminasi bahan kimia dalam siklus makanan selain berkaitan dengan keamanan pangan juga berpengaruh pada kualitas pangan.
“Kolaborasi dan riset keamanan pangan halal dan kualitas pangan perlu dikembangkan, termasuk pada teknologi deteksinya,” ucap Satriyo.
Salah satu unsur kimia yang sering ditemukan dalam kandungan makanan, dikemukakan Periset PRTPP BRIN, Tuti Hartati Siregar adalah arsen. Arsen sebagai mineral yang dikategorikan sebagai unsur yang kelimpahannya cukup rendah di kerak bumi. Sumbernya bisa berasal dari letusan gunung api, pestisida pertanian, residu pertambangan, industri, dan limbah buangan rumah tangga.
Baca Juga: Anggota DPR dan Akademisi Satu Suara Tolak Kebijakan Ekspor Pasir Laut
Discussion about this post