Rabu, 12 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Begini Siklus Zat Beracun Arsen Mengontaminasi Tubuh Melalui Makanan

Sabtu, 28 September 2024
A A
Ilustrasi ikan laut. Foto anaterate/pixabay.com.

Ilustrasi ikan laut. Foto anaterate/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Laut dan daratan merupakan sumber makanan penting bagi makhluk hidup, termasuk manusia. Di banyak negara, terutama negara kepulauan seperti Indonesia, laut mempunyai peran penting dalam menjamin ketahanan pangan.

Sayangnya, lautan sering dijadikan lokasi pembuangan unsur kimia berbahaya dan ditransfer ke organisme hidup. Bahkan akhirnya didistribusikan dalam siklus makanan. Beberapa bahan kimia dapat menjadi racun bagi tubuh apabila berlebihan. Meskipun di sisi lain, bahan kimia dalam konsentrasi rendah juga berperan bagi manusia.

“Jadi unsur-unsur tersebut dalam sumber makanan perlu dikendalikan pada tingkat yang tidak melebihi batas,” kata Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) BRIN, Puji Lestari, Kamis, 26 September 2024.

Baca Juga: Tim Advokasi Tolak Tambang Ajukan Uji Materiil PP 25 yang Berikan IUPK untuk Ormas Agama

Kepala Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) BRIN, Satriyo Krido Wahono menambahkan, isu kontaminasi bahan kimia dalam siklus makanan selain berkaitan dengan keamanan pangan juga berpengaruh pada kualitas pangan.

“Kolaborasi dan riset keamanan pangan halal dan kualitas pangan perlu dikembangkan, termasuk pada teknologi deteksinya,” ucap Satriyo.

Salah satu unsur kimia yang sering ditemukan dalam kandungan makanan, dikemukakan Periset PRTPP BRIN, Tuti Hartati Siregar adalah arsen. Arsen sebagai mineral yang dikategorikan sebagai unsur yang kelimpahannya cukup rendah di kerak bumi. Sumbernya bisa berasal dari letusan gunung api, pestisida pertanian, residu pertambangan, industri, dan limbah buangan rumah tangga.

Baca Juga: Anggota DPR dan Akademisi Satu Suara Tolak Kebijakan Ekspor Pasir Laut

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: arsenBPOMBRINFAOperubahan iklimunsur beracun

Editor

Next Post
Longsor di kawasan tambang ilegaldi Solok, Sumbar pada 26 September 2024. Foto Dok. BNPB.

Tambang Ilegal di Solok Longsor, 12 Tewas dan 2 Orang dalam Pencarian

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media