Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Belajar dari Keluarga Suku Baduy Luar Menghadapi Serbuan Teknologi Gawai

Pendidikan adat berbasis keluarga ini menjadi benteng sunyi suku Baduy dalam menghadapi serbuan gawai.

Sabtu, 4 Oktober 2025
A A
Ibu dan anak Suku Baduy. Foto WHO.

Ibu dan anak Suku Baduy. Foto WHO.

Share on FacebookShare on Twitter

“Di sinilah pentingnya pendidikan adat berbasis keluarga. Orang tua Baduy Luar tidak hanya memberikan nasihat tetapi juga menghadirkan teladan,” sebut dia.

Anak-anak belajar melalui teladan nyata, seperti melihat orang tua ke ladang, menenun, menjalankan fungsi keluarga dan berinteraksi dengan sanak famili dan pelancong dari penjuru negeri. Nilai gotong royong, kesederhanaan dan penghormatan pada adat diwariskan secara alami melalui teladan sehari-hari.

“Melalui cara ini, internalisasi nilai-nilai tidak hanya bersifat kognitif, melainkan afektif juga spiritual,” simpul Fikri.

Menurut dia, pendidikan adat berbasis keluarga ini menjadi benteng sunyi suku Baduy dalam menghadapi serbuan gawai. Mereka tidak bising dengan larangan keras melainkan hadir melalui teladan hidup sehari-hari.

Baca juga: KPA Desak Badan Pelaksana Reforma Agraria Nasional Langsung di Bawah Presiden

“Orang tua menata ruang tumbuh anak agar tetap bersentuhan dengan adat, ladang, permainan sederhana dan relasi sosial yang erat. Walaupun remaja mulai terlena dengan gawai dan dunia maya, nilai dasar yang sudah ditanamkan sejak dini diharapkan menjadi filter dalam penggunaan teknologi,” ulas dia.

Bagaimanapun, tantangan tetap menghadang. Tidak ada jaminan generasi muda Baduy Luar akan selamanya mampu menahan gempuran gawai dan teknologi digital. Perkembangan zaman membuat batas adat kian lentur dan daya tarik gawai semakin kuat.

Namun Fikri berpandangan strategi pendidikan adat berbasis keluarga memberikan petuah hikmah bahwa keluarga harus menjadi benteng utama dalam menginternalisasikan nilai-nilai agar anak-anak tidak tenggelam mendalam dalam pusaran gawai dan teknologi.

Baca juga: Pansus Reforma Agraria akan Bahas RUU Pertanahan hingga Digitalisasi Sertifikat Tanah

“Mari belajar dari Baduy Luar, pendidikan tidak harus selalu kurikulum formal, tetapi juga tentang keteladanan, kesederhanaan, dan kelekatan emosional dalam keluarga,” pesannya.

Di tengah dunia yang semakin ‘maya, Euis yang juga Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University juga menegaskan peran vital keluarga dalam membentuk karakter generasi muda.

“Keluarga tetap harus memegang peran viral sebagai ruang utama dan pertama dalam membentuk karakter generasi muda,” tegas Euis. [WLC02]

Sumber: IPB University

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Fakultas Ekologi Manusia IPB UniversitySuku Baduy Luarteknologi gawai

Editor

Next Post
Komunitas Banyu Bening mengenalkan manfaat air hujan di Sukolilo, Kota Surabaya, 3 Oktober 2025. Foto Istimewa.

Mengenalkan Manfaat Air Hujan untuk Air Minum di Sukolilo Surabaya

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media